Setelah melewati satu Minggu untuk melaksanakan ujian akhirnya pada hari ini seluruh siswa dapat bernapas lega karena sudah selesai ujian, namun mereka kembali harus di hadapkan dengan pengumuman nilai dan kelulusan.
Hari ini hari Rabu, seluruh siswa kelas dua belas di wajibkan untuk masuk pukul sembilan dan langsung pulang nantinya karena akan ada pembagian nilai ujian dan hari Jumat besok adalah penyerahan piagam berprestasi untuk siswa siswi dengan nilai ujian tertinggi.
Ya mungkin kalian bisa tebak siapa itu..
Jam masih menunjukkan pukul setengah sembilan, namun kelima inti Gators juga dengan dua tuan putrinya sudah datang ke sekolah tepatnya saat ini mereka tengah berada di kantin dengan beberapa siswa kelas dua belas lainnya.
"Lo kenapa dah?." tanya Radya menatap Rian yang terlihat lebih murung.
"Takut nilainya jelek, atau gak lulus ya?." sahut Khalisa menerka nerka.
Rian menggeleng lalu menghela napas panjang masih tak menjawab yang menjadi pertanyaan bagi mereka semua.
"Kenapa?." tanya Artha.
"Gue galau, kalian gak tau apa Ira udah di jodohin?!." keluh Rian yang membuat mereka kaget.
"Lah lo masih suka sama dia?." tanya Ansel.
"Udahlah cari yang lain aja lagian belum tentu juga dia mau sama lo." sahut Desta yang membuat Rian semakin murung.
Khalisa bergerak menginjak kaki Desta lalu memelototi cowok itu, Desta itu bukannya menghibur malah memperkeruh suasana. KEBIASAAN.
"Ehh maksudnya cari aja yang lebih cakep, banyak." ralat Desta canggung.
Radya mengangguk, "gak papa, fokus aja ngejar apa cita cita lo ntar jodoh juga ada sendiri."
"Jangan khawatir semua kan udah di atur." sahut Bian sambil merangkul Radya mesra.
Ansel menepuk nepuk pundak Rian, "gak papa bro, Sudahi sedihmu mari berdangdut bersamaku."
Mendengar itu Rian berbinar, perlu kalian ketahui bahwa sosok Rian ini ternyata sangat menyukai jenis musik dangdut hingga selalu antusias dengan apapun yang berhubungan dengan hal itu termasuk membuat video tiktok.
Cowok itu mengambil sapu yang terletak tak jauh dari mereka yang niatnya akan dia jadikan sebagai mikrofon, "musrik!!,"
"Musik tolol!," ujar Desta yang berperan memukuli meja seolah olah memainkan gendang.
"Iya itu maksudnya, kepleset."
Desta memukuli meja kantin itu dengan asal begitu juga dengan Ansel yang asik memukuli gelas menggunakan garpu.
"Anjir, berisik asu yang niat dong!," kesal Khalisa yang tak mereka perdulikan.
"Sayang...."
"Aaaaa.."
"Opo koe krungu jerite atiku mengharap engkau kembaliiii..."
Ansel mengikuti langkah Rian naik ke atas kursi lalu ikut bernyanyi dengan nada yang sangat berantakan, yang langsung menjadi pusat perhatian di kantin itu ya walau hanya sedikit orang namun mereka pun tertawa melihat tingkah kedua orang itu.
Khalisa yang notabenenya gemar bernyanyi dan memiliki passion di bidang itu pun hanya menutup telinganya yang berdengung mendengar nada sumbang Ansel dan Rian yang bersahutan, "gue boleh nangis gak sih?!." celetuk Khalisa lebay.
Radya tertawa dan merekamnya lewat siaran langsung, "temen gue gila guys maafin." ujarnya sambil melambai tangannya ke arah kamera.
Bian menoleh lalu memeluk Radya dari samping, sesekali melihat tingkah gila sahabatnya itu terkesan tak waras bahkan memalukan namun tentunya dia akan merindukan momen momen seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIAN
Teen FictionAlbian Athalla Brawijaya, cowok dengan sejuta pesonanya yang dapat memikat kaum hawa. Berperan juga sebagai ketua geng motor terbesar. Kebengisannya dalam membantai semua musuh musuhnya membuatnya semakin di segani. Tapi siapa yang menyangka, di bal...