52

9.1K 473 43
                                    

Senin pagi, Radya memutuskan untuk berangkat dengan Bian karena masih agak trauma mengendarai mobil dan juga dilarang oleh Lingga dan Gery. Ia turun dari motor Bian dan menoleh ke arah gerbang ada Arin yang juga turun dari motor Alan, dia tersenyum samar lalu menyerahkan helm nya ke Bian.

"Lo gak ngasih coklat?,  kan ini valentine." tagih Radya.

Bian menggaruk dahinya, "emang iya?, kan lo gak suka coklat." jawabnya.

Radya menyengir, "iya juga."

Bian menyentil bibir Radya pelan lalu menggandeng tangan gadisnya menuju kelas, teriakan histeris di koridor itu menyambut kedatangan mereka. Tak sedikit gadis gadis yang menunggu kedatangan dua most wanted itu menyodorkan coklat untuk Bian namun cowok itu melengos tak peduli.

Berbeda dengan Radya memberikan senyum manisnya pada murid yang mengucapkan valentine kepadanya dan juga ucapan ulang tahun sedangkan Bian memilih acuh. Ya setidaknya belajar lebih ramah bukan pilihan yang buruk.

"Belajar secukupnya aja ya!." wanti wanti Bian sambil merapikan anak rambut gadis itu.

Radya tersenyum lalu dengan iseng mencium punggung tangan Bian, "assalamualaikum Abi."

Bian tertawa keras, "waalaikumsalam umi."

Bian dan Radya kompak tertawa, lalu Radya melangkah masuk ke kelasnya sedangkan Bian juga berjalan menuju kelasnya yang terlihat sudah sangat ramai pagi ini.

"WOY, GUE MINTA YA?!" teriak Khalisa mengangkat satu coklat dengan merk terkenal yang sudah tinggal setengah.

Radya hanya mengangguk lalu menatap meja dan lacinya yang penuh coklat dengan jengah, "nyusahin anjir!, mau dikemanain nih."

Khalisa menoleh lalu mengambil 7 batang coklat dan memasukkannya ke tas, "gue minta ini aja, yang lain kasih aja ke orang."

Radya mengangguk lalu mengedarkan pandangannya menatap teman teman sekelasnya yang sibuk dengan kegiatan masing masing, "WOY NIH YANG MAU COKLAT AMBIL AJA!!"

Hal itu membuat sebagian orang di kelas itu bersorak ria, perlahan coklat di meja Radya berkurang karena diambil oleh teman sekelasnya baik perempuan ataupun laki laki, "nih ambil lagi aja, gue gak mau!"

Siswi itu mengangguk dan mengambil 4 bungkus coklat yang tersisa dengan senang, "bisa bisanya lo gak suka coklat Ra?."

Radya menggeleng, "gak suka, gak tau kenapa."

Siswi itu mencibir lalu melangkah ke mejanya dengan riang meninggalkan yang Radya menghela napas lega. Akhirnya makanan manis itu menyingkir dari mejanya.

"Jangan lega dulu, ini belom loker lo."

Radya menghembuskan napasnya lelah, "kenapa pada gak ngasih gue cireng atau cilok aja sih?!."

Khalisa tertawa keras, "mana ada!."

......

Gadis itu terlihat sangat jengah  menatap lokernya yang terisi banyak coklat, dia segera mengambil plastik hijau yang sudah dia siapkan tadi dan memasukkan coklat coklat itu dengan kasar.

"Valentine Valentine tai anjing, nyusahin iya!."

Radya membawa plastik hijau itu dengan kesusahan, "anjir berat amat, kasih siapa nih?!."

ALBIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang