Kak Radya
Hari ini lo gk usah sekolah, ntar siang gue jemput.
Shareloc skrg!
Siap kak.Lo nginep rumah gue aja biar bisa berangkat bareng ke Jogja nya sekalian izin ortu lo!
Iya kak siap
"Loh kamu gak sekolah, Rin?" tanya bapak Arin - Yanto saat melihat Arin yang biasanya sudah siap dengan seragam masih memakai baju hariannya.
Arin menggelengkan kepalanya, "gak, kan Arin ada olimpiade pak." jelas Arin lalu diangguki Yanto.
"Kamu kapan berangkat nya?" tanya Ningsih menatap Arin yang tengah memakan sarapannya dengan tenang.
"Lusa Bu. Oh iya Arin izin nginep di rumah temen Arin sampai berangkat nanti ya" izin Arin menatap kedua orang tuanya.
Ningsih mengangguk, "siapa emang temen kamu?"
"Kak Radya,"
Uhuk uhuk..
Yanto tiba tiba terbatuk saat mendengar nama anak perempuan dari bosnya itu, "yakin kamu Rin, gak mimpi?" tanya Yanto sekali lagi.
Arin mengangguk yakin, "iya pak, Radya Bramantyo." jelas Arin.
"Jangan macem macem kamu di rumahnya." Arin mengangguk mendengar semua nasehat Yanto.
"Yaudah bapak berangkat dulu, kamu semangat belajarnya semoga nanti pulang menang ya." ucap Yanto mengelus kepala Arin dan meniup ubun ubun gadis itu.
Arin tersenyum lalu mengangguk, "pasti pak, pasti menang."
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam." jawab Arin.
Arin kembali masuk ke kamarnya setelah membantu ibunya mencuci piring dan membersihkan rumah kecilnya. Dia membawa baju terbagus yang dia punyai, lalu buku buku, tak lupa perlengkapannya ibadah juga dia bawa.
"Semoga semua baik baik aja." gumamnya pelan.
Drtt...drrtt
Kak Radya calling..
"Halllo kak"
"Hmm, lo siap siap sekarang gue mau cari buku sekalian jemput lo!"
"Sekarang kak?"
"Gak, ntar lebaran monyet,"
"Oh yaudah."
"Sekarang anjirr cepett!!"
Tut..Tut..Tut .
"Katanya lebaran monyet."
Arin mengangkat bahunya acuh, lalu mengganti pakaiannya dengan yang lebih layak dan menunggu kedatangan Radya karena dia sudah mengirim alamat rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIAN
Teen FictionAlbian Athalla Brawijaya, cowok dengan sejuta pesonanya yang dapat memikat kaum hawa. Berperan juga sebagai ketua geng motor terbesar. Kebengisannya dalam membantai semua musuh musuhnya membuatnya semakin di segani. Tapi siapa yang menyangka, di bal...