"Ada apa ya kak?."Radya tersenyum miring menatap seorang gadis yang berdiri di depannya, "Penghianat!" ejeknya yang membuat cewek itu mendongak.
Terdengar kekehan dari cewek itu, "jadi kakak tau?"
"Apa sih yang gue gak tau?!, Gue pasti tau semuanya."
"Tapi kakak pasti dukung aku kan?"
Radya sedikit berpikir lalu tak urung mengangguk, "boleh juga taktik lo, mungkin suatu saat kita bisa kerja sama." senyum miring nampak di wajah cantik itu.
"Kenapa lo lakuin ini semua?."
Cewek itu tersenyum sekilas, "uang."
Mata Radya membulat terkejut, "wow!, apapun akan di lakukan demi uang ya?. Termasuk menghianati temen sendiri."
"Halah temen gak guna juga, beban doang."
Mendengar itu sontak Radya tertawa kencang, diikuti cewek itu. Mereka berdua sekarang tengah berada di belakang perpustakaan. Jam sekolah telah usai namun Radya menahan mantan teman Arin ini untuk berbicara sebentar padanya.
"Gue mau ungkap lo penghianatnya." ungkap Radya.
Cewek itu mengangguk,"silahkan!."
"Lo gak takut?"
Cewek itu menggeleng, sudah pasti semua anak Gators mendukungnya. Karena mereka semua membenci Arin lalu untuk apa dia takut sekarang?. Hanya tinggal melihat betapa hancurnya mantan temannya itu.
"Dia udah nikah semalem." ujar cewek itu yang membuat Radya ikut mengangguk.
"Ya gue tau, apa rencana lo?,"
"Sebarin kayak yang kemarin."
"Wow, jadi lo yang kemarin nyebarin?. Thank you, lo bisa kasih nomer rekening gue mau kasih hadiah." balas Radya sambil tersenyum miring.
"Gue kerja sama Sadewa, dia yang nyuruh semua."
Radya terlihat terkejut, Sadewa?. Apa masalah cowok itu dengan Arin hingga melakukan semua ini. Ya dia tau masalah menjebak Alan pasti Sadewa yang menyuruh tapi masalah foto kemarin tersebar dia kurang tau apa tujuan cowok itu.
"Kenapa dia lakuin ini semua?," tanya Radya masih kaget.
"Karena dia cinta sama lo."
Radya terdiam lagi, masih tak bisa berkata kata. Sebelum ponselnya bergetar menampakkan pesan dari Khali yang menyuruhnya untuk segera datang ke markas.
"Lo ikut gue ke markas!, hari ini semua akan terungkap." kata Radya lalu melangkah pergi diikuti cewek itu.
"Of course." cewek itu melangkah mengikuti Radya dengan wajah tenangnya.
.......
"Ngapain sih kak kesini?!" tanya Arin bergetar takut saat tau Alan mengajaknya ke markas Gators.
Baginya datang kesini sama dengan menumbalkan diri sendiri ke kandang singa yang tengah kelaparan.
"Lo gak pengen tau siapa yang njebak kita?, Dan yang nyebarin foto lo itu?" tanya Alan menatap istrinya.
Ahh masalah itu, ya mereka benar telah resmi menikah. Dan saat ini Arin sudah tinggal di apartemen Alan karena orang tuanya tak mau lagi menampung Arin.
Bahkan kedua orang tua Arin juga adiknya saat ini memilih menetap di kampung karena tak kuat menanggung malu dibicarakan oleh tetangga disitu hal itu membuat Arin semakin di dera rasa bersalah.
"Ya mau, tapi kenapa disini?"
"Ya pelakunya disini." jawab Alan lalu tanpa basa basi lagi menarik tangan Arin masuk ke markas yang lumayan sepi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIAN
Teen FictionAlbian Athalla Brawijaya, cowok dengan sejuta pesonanya yang dapat memikat kaum hawa. Berperan juga sebagai ketua geng motor terbesar. Kebengisannya dalam membantai semua musuh musuhnya membuatnya semakin di segani. Tapi siapa yang menyangka, di bal...