Part 82.

256 48 18
                                    

Sebelum membaca harap vote terlebih dahulu.

~Happy Reading~

.

.

_____

_____

Awan mendung rupanya kini sedang menyelimuti kota. Di susul dengan rintik hujan, yang menyelimuti pemakaman Yeokjo di tengah kota yang di padati oleh beberapa murid Star High School yang satu persatu mulai meninggalkan tempat itu kecuali anggota Gfriend di sana.

" Eunha-ya, ayo pulang. Hari sudah mulai sore, besok kau bisa kembali ke sini mengunjunginya." Sowon menatap sendu wajah Eunha yang masih diam di samping tempat peistirahatan terakhir sosok yang  berarti bagi sahabatnya itu.

Sowon beralih menatap sahabatnya yang lain, di sana ada Sinb, Yuju, Yerin, dan Umji yang juga menatapnya dengan sendu mereka juga bingung harus melakukan hal apalagi untuk membujuk Eunha agar pulang dari sana pasalnya sudah dari pagi gadis itu tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya hanya memandangi batu nisan di depannya.

" Sowon-nie bagaimana ini? Sulit sekali untuk membujuknya. Aku menyerah, lihat dia bahkan berubah seperti patung hidup." Bisik Sinb dengan lirih. Anggota Gfriend yang lain ikut terduduk lesu, mereka hampir putus asa membujuk Eunha yang sikap nya berubah drastis layak nya patung hidup mereka bahkan tidak bisa mengajak gadis itu untuk pulang ke rumah padahal hari semakin sore itu artinya sebentar lagi akan menjelang malam jika mereka tidak bisa membujuk Eunha tentu saja mereka akan bermalaman di makam malam ini.

Yerin mengusap pelipisnya yang tiba-tiba berkeringat dingin. Hawa dingin menusuk kulit, membuatnya tidak tahan untuk terus berada di tempat ini.

" Eunha-yaa ! Ayolah, kita pulang. Apa kau tidak lapar di sini terus? Ini bahkan sudah mau sore, jika malam kita masih di sini bukan kah itu akan menyeramkan? " Rengek Yerin sembari mendudukan diri di samping sepupu sekaligus sahabatnya.

Jung Eunha hanya tetap diam, tatapan matanya kosong seolah suara milik Sowon, Yerin dan anggota Gfriend yang lain hanya angin lalu baginya.


Tidak mendapat respon membuat Yerin meringis, ternyata sulit sekali membujuk sahabatnya yang satu ini.

" Sudahlah, Yer. Mungkin, kita memang harus menemaninya bermalam di sini hari ini. " Seru Yuju, ia kemudian ikut menduduk kan dirinya di samping Yerin dan menatap sekitar.

" Lagi pula bukankah pemakaman di sini tidak buruk ? Ah, bagaimana jika kita membuat tenda? Bukankah itu.. Akh !! Yak, kenapa kau memukul ku? " Yuju sontak berteriak, saat tiba-tiba saja Sinb dan Yerin memukul pahanya tiba-tiba.

" Yak ! Apa kau gila ? Tidak buruk katamu? Aku lebih memilih tidur di sauna dari pada di sini ! Jika kau ingin di sini silahkan, kami tentu tidak. Yang benar saja." Omel Sinb berdecak kesal tidak habis fikir dengan otak miring milik Yuju yang kambuh.

Yerin mengangguk setuju. " Benar, kau saja yang tidur di sini sendiri. Jika terjadi sesuatu, kami tidak akan menolongmu biarkan para hantu-hantu di sini menerkam tubuh kurus mu itu." Yuju melotot mendengar seruan Yerin barusan, mereka benar-benar tidak setia kawan sekali pikirnya.

" Ya ! Ya ! Kalian memang tidak setia kawan. Bukan begitu Eunha-ya? Kau tenang saja, aku yang akan setia menemani mu di sini biarkan mereka pulang itu artinya mereka memang tidak setia kawan." Balas Yuju kemudian merangkul Eunha, yang diam-diam terkikik mendengar ocehan para sahabatnya yang terlihat khawatir sekali padanya.

My Love Is Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang