Part 18.

2.3K 196 32
                                    

Sebelum membaca yuk vote terlebih dahulu.

.

~Happy Reading~

.

.

.

Yerin kini mengangkat panahnya dan mulai menarik busurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerin kini mengangkat panahnya dan mulai menarik busurnya.

Anak panah itu perlahan tertarik, sampai ke belakang telinga. Yerin mulai fokus pada sasarannya.

Semua orang yang berada di sana, meringis ngeri melihat pertunjukan di depan mereka terlebih ke arah Yerin yang ingin melepaskan anak panahnya saat ini.

Sreeeettttttt..

Syuttt...

Anak panah itu, melesat cepat bagaikan angin menuju ke arah tepat pada posisi Hoshi saat ini.

Namja sipit itu, terus meramalkan doa dalam batinnya. Berharap anak panah itu, tidak mengenai kepalanya.

 Berharap anak panah itu, tidak mengenai kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Ku mohon aku, tidak ingin mati konyol hari ini. " Batin Namja bermata sipit itu Hoshi.

Bersamaan dengan selesainya, kalimat Hoshi dalam batinnya. Anak panah itu dengan tiba-tiba menancap mulus di atas kepalanya.

Suara tepuk tangan para murid, bergemuruh di area lapangan belakang sekolah. Melihat anak panah itu menancap tepat pada sasarannya.

Hoshi memegang kepalanya, Namja itu memastikan apakah ada luka atau tidak di kulit kepalanya.

" Syukurlah... kepalaku baik-baik saja. Gomawo ya tuhan kau menyelamatkan hidupku hari ini." Hoshi Menghela nafas lega setelah memastikan kepalanya baik-baik saja.

My Love Is Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang