Part 41.

1.1K 154 30
                                    

Note : Harap budayakan vote sebelum membaca.

.

.

~ Happy Reading ~

Pagi hari kembali datang, cahaya mentari kembali menyinari bumi dan menerobos masuk melalui sebuah jendela sebuah kamar yang sang pemiliknya masih bergelung di balik selimut tebalnya.

Hingga, saat cahaya itu menelusup masuk ke rentinya gadis itu mulai mengerang karna mulai merasa terusik.

" Nngg..." Erang nya dengan mata yang masih terpejam.

Kamar dengan nuansa putih dan keunguan itu yang tak lain adalah milik Eunha, yang saat ini masih terbaring dengan tangan yang kini memegangi kepalanya saat lagi-lagi ia merasakan kepalanya berdenyut nyeri dan pusing menghantamnya.

" Akh... Kenapa kepalaku terasa sakit dan pusing ? " Erang Eunha menahan rasa sakitnya.

Ia mencoba mengingat kejadian semalam, hingga pikirannya
Berhenti saat ia mengingat di mana saat kemarin malam dia pergi ke sebuah mini bar di jalan myeongdong.


" Astaga ! Apa kemarin aku mabuk? " Gumam Eunha mencoba mengingat semuanya.

Namun, nihil tidak ada satupun hal yang dia ingat saat berada di mini bar kemarin malam.

Mengerang frustasi, gadis itu memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya untuk membersihkan diri dan berangkat sekolah.

.

.

.

Di tempat lain.

Saat ini Namja paru baya yang tengah duduk di kursi kebesarannya, kini tengah menatap ketujuh Namja remaja di depannya.

" Kalian sungguh ingin pindah dari sekolah ini ? " Tanya nya tertuju untuk ketujuh Namja di depannya yang saat ini telah mengenakan seragam barunya.

Ketujuh Namja itu saling bertukar pandangan, kemudian mengangguk secara bersamaan.


" Ne Ssaem." Jawab mereka dengan kompak.

Namja paru baya yang tak lain adalah Tuan Jeon Kuk kepala sekolah Streng High School sekaligus Appa Jungkook tampak melonggarkan dasinya dan beralih menatap putra sulungnya itu.


" Aku tidak tahu hal apa yang membuatmu ingin pindah dari sekolah ini Jungkook, tapi perlu kau tahu tanpa mu dan keenam sahabatmu sekolah ini tidak akan berarti apa-apa tanpa kehadiran kalian. Jadi, setelah semua masalah kalian selesai aku harap kalian akan kembali ke sekolah ini." Ujar Jeon Kuk dengan panjang lebar.

Jungkook dan keenam sahabatnya tersenyum kemudian mengangguk setuju dengan itu.

" Kami berjanji akan kembali. Tapi, kami tidak tahu kapan tepatnya kembali ke sekolah ini." Ucap Namjoon mewakili keenam sahabatnya.

Namja paru baya itu mengangguk-anggukan kepalanya, kemudian tersenyum menatap ketujuh remaja di depannya.

" Baiklah, dengan berat hati aku melepaskan kalian. Tapi, ingat ! Kalian tidak boleh membuat ulah dan mempermalukan sekolah ini. Kalian mengerti ? "

My Love Is Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang