Part 45.

776 104 13
                                    

Note : Harap Budayakan vote sebelum membaca.

.

.

.

~ Happy Reading ~

23.15 KST

Jam sudah menunjukan pukul setengah 12 malam, namun Gadis itu masih belum tertidur ke alam mimpinya. Sesekali, dia mendesah sambil memegangi perutnya yang terasa perih karna kelaparan. Padahal, baru setengah jam yang lalu dia mengisi perut.

" Shit ! Perut sialan." Umpat Eunha saat merasakan perutnya berbunyi minta di isi. Ia kemudian menatap jam dinding di kamarnya, yang sudah menunjukan pukul setengah 12 malam membuatnya menghela nafas. Eunha mendesah, jika sudah begini mau tidak mau dia harus diam-diam keluar untuk mencari makan di luar walaupun resikonya cukup membahayakan, terlebih jika dia tertangkap basah oleh Sowon matilah dia.

Tidak mau membuang waktu, Eunha menyambar jaket kulit dan kunci motornya kemudian membuka pintu kamar dan berjalan menuju bagasi motor kesayangannya.

.

.

Setengah jam kemudian, kini sampailah Eunha di sebuah kedai ramen langganannya yang terletak di daerah Mokpo.

Keadaan di sana, lumayan ramai dengan orang-orang yang suka berkeliaran malam, hanya hitungan jari para Yeoja yang ada di sana karna mayoritasnya lebih banyak Namja yang singgah di sana.

Eunha turun dari motor sport miliknya, kemudian merenggangkan ototnya yang terasa kebas karna angin malam yang menerpa tubuhnya. Ia kemudian berjalan ke dalam, Matanya menelisik ke segala penjuru kedai untuk mencari bangku yang kosong. Hingga, matanya menemukan bangku kosong di sudut kedai tepat di samping kaca yang mengarah ke jalanan.

Dengan langkah santai gadis itu berjalan terus ke dalam, tanpa memperdulikan tatapan aneh dari Namja- Namja di sana.

Setelah sampai, Eunha langsung mendudukan dirinya di bangku kosong kemudian memanggil pramusaji di sana setelah memesan makanan yang di pesannya Eunha kembali mengarahkan tatapannya ke segala penjuru dan terkejut saat melihat tatapan para Namja di sana tertuju ke arahnya. Tidak berselang lama, Eunha membalas tatapan Namja-Namja di sana dengan tatapan dinginnya dan berhasil membuat mereka ketakutan dan tidak berani menatapnya lagi.

" Pesanan anda sudah siap, silahkan di nikmati."

Lima menit berlalu, baru lah makanan yang di pesannya datang membuat Gadis itu tersenyum senang.

" Khamsamnida." Ucap Eunha dengan senyum merekah di bibirnya.

Setelah kepergian pramusaji itu, ia pun segera menyantap makanannya.

" Hay, Nona manis sendirian saja ? Apa mau kami temani? "

Namun, tak berselang lama tiba-tiba datang tiga Namja asing yang menghampirinya membuat Eunha mendesah kasar karna acara makannya di ganggu dan ia sangat membenci hal itu.

" Hey, Cantik kenapa diam saja? Katakan saja saja jika kau malu."

Eunha menggenggam sumpitnya dengan kuat, saat salah satu dari mereka berani mencolek dagunya.


Tidak berhenti di situ, Namja lainnya pun mulai semakin bertindak kurang ajar. Jung Eunha yang melihat tangan Namja itu terarah ke pahanya dengan cekatan dia berdiri dan langsung menendang wajah Namja itu tanpa babibu.

" Yak ! Berhenti bertindak menjijikan bajingan."

Teriakan marah dari gadis itu, membuat semua orang yang berada di dalam kedai menoleh.

Eunha menatap sengit wajah ketiga Namja yang tersungkur olehnya, dengan nafas memburu dia kembali menendang kaki ketiga Namja itu dan setelah puas dia pun pergi dari sana.

Namun, dengan tidak terduga ketiga Namja brengsek itu mengikuti Eunha.

" Sial ! Kenapa harus ada Namja bajingan seperti mereka yang bertemu dengan ku malam ini ?! Bahkan, aku belum memakan apapun." Sungut Jung Eunha ketika sedang berjalan menuju parkiran motornya.

Baru saja dia ingin menaiki motor nya, keinginannya harus tertunda ketika merasakan tangan seseorang menarik paksa tubuhnya.

" Yak ! Lepaskan aku." Teriak Eunha berusaha melepaskan diri, namun tenaga nya tidak mampu membuat orang itu berhenti menarik tubuhnya.

Bruk !

Gadis itu meringis, saat tubuhnya di lempar begitu saja hingga membentur tembok yang terletak di gang sepi bahkan penerangan di sana cukup minim.

Tanpa dia sadari, ketiga Namja brengsek itu tersenyum sinis melihatnya. Jung Eunha yang sibuk merasakan ngilu pada tubuhnya, belum menyadari bahwa bahaya sedang berada di depannya saat ini.

" Lihat lah. Gadis angkuh ini sudah berada di depan kita, aku sudah tidak sabar memberi nya sebuah pelajaran karna menolak kita." Ujar Namja berkumis tipis salah satu dari ketiga Namja bajingan itu.

Mendengar suara Namja yang Eunha yakini salah satu dari ketiga Namja brengsek itu, seketika membuatnya panik.


" Oh-Shit ! Ini tidak baik." Umpat gadis itu dengan wajah gelisahnya.






.





.




.

TBC !
.
.

Hay, apa masih ada yang nunggu ff ini ?

My Love Is Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang