Part 79.

296 57 7
                                    

Sebelum membaca harap vote terlebih dahulu.





-Happy Reading-



_________

_______

Brak

Jihyo memegangi kepalanya dengan mata terpejam, semua pandangannya gelap namun ia masih dapat merasakan deru nafas miliknya yang menggebu juga suara dari kendaraan yang berlalu lalang.

" Apa aku sudah mati? " Gumamnya masih dengan mata terpejam.

Kristal yang mendengar gumaman gadis itu terkekeh sinis, ia melirik ban belakang mobilnya yang terdapat kepulan asap karna merem mendadak untung saja mobil miliknya masih baik-baik saja saat ini ia kembali melirik Jihyo yang masih memejamkan mata nya dengan nafas memburu karna hampir mati olehnya.


" Yak ! "

Teriakan dari Kristal membuat Jihyo sontak membuka matanya, ia terkejut mendapati wanita itu di sampingnya.


" Apa kita sudah mati? " Gumamnya sekali lagi.


Kristal mendengus, " Aku pun berharap kau mati tadi. Tapi, belum saatnya sebelum kau menunjukan di mana keberadaan Eunha adik ku."


Jihyo meneguk air salivanya dengan susah payah, kemudian mengangguk.


" Baiklah, Aku akan menunjukannya sekarang." Ucap Jihyo.


" Tentu saja, memang seharusnya itu yang kau lakukan jika tidak ingin benar-benar mati di tanganku Kim Jihyo." Balas Kristal tersenyum miring, kemudian menginjak pedal gas mobilnya dengan kecepatan tinggi.

___________

______


" Ku mohon angkatlah." Gumam Yerin cemas saat mencoba menghubungi anggota Gfriend yang lain.

Sudah tiga sambungan telfonnya di tolak oleh Sinb, Umji, dan Yuju. Dan, hanya Sowon lah satu-satunya harapan Yerin agar ia bisa memberitahu perihal keberadaan Eunha saat ini yang sedang dalam bahaya.


" Nomor yang anda hubungi sedang sibuk_"

Yerin mengigit bibirnya, bingung karna nomor Sowon pun tidak bisa ia hubungi. Namun, ia tidak boleh menyerah begitu saja ia harus memberitahu hal ini bagaimana pun caranya karna nyawa Eunha dalam bahaya lebih baik jika anggota Gfriend tahu mengenai hal itu.

Dengan tekad yang bulat, Yerin melepas selang infus di tangannya kemudian mengambil setelan baju miliknya dan memakainya di kamar mandi. Lima menit berlalu, Setelah selesai Yerin segera berjalan dengan hati-hati untuk keluar dari rumah sakit itu sebisa mungkin ia harus lolos dari sana untuk menemui anggota Gfriend di rumah mereka.

Yerin segera membalikan badannya, saat melihat beberapa suster dari arah berlawanan. Ia memainkan kukunya dengan santai, berpura-pura santai saat beberapa suster itu melewati nya. Di rasa jarak suster itu sudah jauh, Yerin segera berlari dengan cepat ke lobi rumah sakit untuk menaiki sebuah taksi.


My Love Is Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang