Request by TARIYASAYU and AnggitMeimei
•
•
•Si kembar Jeon dan si pembuat ulah Park membuat satu sekolah tercengang karena mereka berpacaran, mereka kira hanya salah satu dari si kembar yang berpacaran bersama si pembuat ulah Park itu namun nyatanya tidak. Apalagi yang mereka tau jika si kembar dan si pembuat ulah saat bertemu selalu beradu tatap mematikan.
Namun berterimakasih lah karena game yang membuat ketiganya terlibat dan yang awalnya masih selalu bertengkar namun saat ini malah kebalikannya.
Flashback
Si kembar sedang bermain game di kelasnya dan lawannya yaitu si pembuat ulah Park. Mereka terus mengumpat saat bermain, biasalah dalam permainan jika kesal. Dan karena itulah mereka mulai menjadi musuh.
Saat bertemu mereka selalu bertengkar untuk sesuatu yang sepele. Bahkan teman-teman mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat mereka bertengkar.
Permainan yang di mainkan mereka akhirnya dibuat turnamen. Banyak yang mengikuti turnamen itu namun belum ada yang masuk ke babak final. Dan turnamen baru ini sebut saja turnamen kedua dan akan bermain dengan pemain turnamen pertama dan juga hadiah di tambahkan oleh penyelenggara.
Termasuk si kembar ingin mengikuti lumayan untuk jajan padahal uang saku mereka lebih dari itu. Namun sebelum mengikuti turnamen mereka harus membuat tim yang kuat karena lawan yang akan bertarung bersama mereka dari luar negeri dan tentunya pro.
Si kembar membuat ide untuk membuat tim yang berisi 5 orang namun mereka kekurangan 1 anggota. Bukan, bukan karena tidak ada anggota lagi namun belum ada yang bisa mengikuti perintah mereka. Sampai..
"Bagaimana dengan Jimin? Dia cukup handal dalam permainan ini?"tanya Yoon Joo.
"Aku tidak mau, nanti yang ada si Park itu menghancurkan permainan."ucap Jungkook.
"Tapi dia sebanding denganmu, lebih baik ikut sertakan dia daripada kita merekrut orang yang salah."ucap Kang Joon.
"Baiklah baiklah."
Akhirnya mereka memutuskan mengikuti sertakan Jimin kedalam tim mereka. Mereka mendatangi kelas Jimin untuk mengajak Jimin. Saat masuk kelas Jimin, mereka melihat Jimin yang sedang mengobrol bersama temannya. Mereka mendekati bangku Jimin.
"Mau apa kau kesini?"tanya Jimin.
"Aku ingin kau ikut di turnamen ini Jimin."ucap Yoon Joo.
"Dengan si kembar itu?"tanya Jimin lagi.
"Iya."
"Aku tidak mau."ucap Jimin.
"Ayolah Jimin, ini juga sebagai mengangkat nama sekolah loh dan juga lumayan hadiah turnamen itu."ucap Kang Joon.
"Sudah ikut saja, buat nama sekolah harum Jiminie."ucap Taehoo.
"Aku tidak mau."ucap Jimin.
"Aku juga tidak mau satu tim bersama mu tapi karena ya kau hebat juga dalam permainannya maka dari aku mau satu tim dengan mu jadi jangan menolak."ucap Jungkook.
"Aku tidak.."
"Baiklah semuanya beres, Minggu depan aku akan ke rumah mu dan menyeret mu jika kau masih tidak mau."ucap Jungkook.
"Ayo kembali ke kelas."ucap Jeongguk.
~~~
Hari ini adalah hari nya dimana mereka akan bertanding. Mereka semua sudah berada di tempat pertandingan. Panitia menyuruh mereka untuk berkumpul terlebih dahulu. Mereka yang mengikuti pertandingan berkumpul.
Panitia menjelaskan peraturan pertandingan, selama itu pula Jimin merasa risih karena seperti ada yang menatapnya dan saat melihat sekitar ternyata banyak yang melihat pada grup Jimin atau lebih pada Jimin. Tentu saja karena yang mengikuti pertandingan gagah, tampan dan tinggi semua cuman Jimin yang mungil.
Jimin menyikut Jungkook yang berada di sebelah nya, Jungkook menatap kearah Jimin.
"Apa?"tanya Jungkook berbisik.
Jimin menatap Jungkook, "Mereka melihat kearah ku, lihat tatapan mereka seperti singa yang melihat mangsa."bisik Jimin.
Jungkook menatap sekitar dan benar saja, mereka pada melihat kearah Jimin dengan tatapan lapar. Entah inisiatif dari mana, Jungkook merangkul Jimin dan mengecup kening Jimin. Jimin yang diperlakukan seperti itu terkejut.
"Diam, peluk aku supaya mereka tidak melihat kearahmu lagi."bisik Jungkook.
Jimin melakukan perkataan Jungkook, Jimin memeluk pinggang Jungkook dengan kepalanya yang berada di dada Jungkook. Panitia yang sedang menjelaskan hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, tak apa jika tidak memperhatikan nya yang penting mereka jangan sampai melanggar peraturan yang dibuat. Sungguh baik panitia itu.
Setelah menjelaskan, panitia itu mempersilahkan mereka untuk kembali ke ruangan mereka masing-masing, saat teman teman Jungkook melihat kearah Jungkook mereka terkejut karena Jimin yang memeluk Jungkook dan juga Jungkook yang merangkul Jimin jangan lupakan juga Jungkook yang mencium kepala Jimin.
"Ya apa-apaan ini."ucap Taehoo.
"Kita kembali ke ruangan terlebih dahulu."ucap Jungkook.
Mereka berjalan ke arah ruangan dengan kebingungan sedangkan Jungkook masih merangkul Jimin dan mengikuti teman temannya menuju ruangan yang telah disiapkan untuk setiap tim.
Jimin dan Jungkook melepaskan rangkulan mereka dan Jimin menghempaskan tubuhnya ke sofa sambil menghela nafas. Jungkook melihat teman-teman dan kembarannya menatapnya dengan tatapan minta penjelasan.
"Tadi anggota tim lain menatap kearah tim kita lebih tepatnya kearah Jimin, tatapan mereka seperti singa yang menemukan mangsa dan Jimin terlihat risih, aku hanya menolongnya saja cuman itu."ucap Jungkook.
"Dengan mencium keningnya?"tanya Kang Joon.
"Ya itu supaya mereka tidak melihat kearah Jimin, itu saja."ucap Jungkook.
"Benar hanya itu saja? Tidak ada niat lain lagi kan?"tanya Taehoo.
"Tidak.."
"Sudahlah, kenapa begitu saja di permasalahkan. Tapi Jungkook terimakasih."ucap Jimin sambil menatap kearah Jimin.
"Hm, sama sama."
Taehoo ingin bertanya lebih lanjut tapi tidak jadi karena Jeongguk mengalihkan dengan mengatakan strategi mereka saat bertanding nanti.
Mereka berdiskusi tentang strategi dalam bertanding nanti. Hingga tak terasa akhirnya mereka di panggil untuk bertanding.
To Be Continued
Bersambung dulu ya.. nanti di lanjutkan kembali.. semoga suka walaupun aneh😊
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] GWAENCHANH-A? || KOOKMIN
Fantasy[END] Lanjut ke GWAENCHANH-A? 2 ya Jangan lupa masukan ke dalam library ataupun list bacaan Berisi cerita antara Jungkook dan Jimin. Start : 16 April 2020 Finish : 19 Agustus 2021 BxB Yang gk suka boleh pergi Ngarepin orang yang menghargai karya au...