Buronan✓

5.3K 254 7
                                    

Park Jimin adalah penjahat yang mencuri mahkota raja dan dirinya menjadi buronan para polisi, sudah beberapa kali dia mengambil mahkota raja namun beberapa hari kemudian mahkota kembali ke tangan raja, entah apa maksudnya dia melakukan ini semua.

Jeon Jungkook adalah ketua polisi yang dimana dirinya turun tangan menghadapi Jimin karena rekan timnya selalu gagal menangkap Jimin.

Saat ini Jimin dan Jungkook kejar-kejaran di jalan yang sepi kendaraan, Jungkook sedang mengejar Jimin yang merampok bank. Berapa ratus juta uang yang di rampok oleh Jimin, bahkan saat sedang melakukan pengejaran pun Jimin membuang karung berisi uang, polisi yang mengikuti Jimin dan Jungkook berhenti untuk mengamankan uang tersebut. Jungkook berhasil menghadang Jimin yang membuat mobil Jimin menambrak badan mobil Jungkook.

Jungkook turun dari mobil lalu menghampiri Jimin yang masih di dalam mobil lalu mengetuk kaca mobil Jimin, Jimin menyeringai dan membuka pintu mobilnya dan dirinya langsung terdorong ke mobilnya dengan tangan yang sedang di borgol Jungkook. Jungkook membawa Jimin pada mobilnya untuk di introgasi.

~~~
Kantor polisi

"Untuk apa kau mencuri hah? Bahkan kau ini orang kaya."ucap Yoongi.

"Untuk bersenang-senang."jawab Jimin.

"Untuk bersenang-senang? Kau membuat masyarakat ketakutan, kau ingin dipenjara hah?"bentak Yoongi.

"Penjarakan aku saja, di rumah pun aku kesepian jika disini aku akan selalu bertemu kalian."ucap Jimin.

"Arghhh kau membuatku gila, Jeon sebaiknya kau yang mengintrogasi dia."ucap Yoongi sambil menunjuk jimin.

"Ikut aku."

"Hyung, aku ke dalam dulu."ucap Jungkook dan berjalan ke ruangannya dengan diikuti Jimin di belakangnya.

Jungkook duduk dikursi dan Jimin duduk di hadapan Jungkook, mereka di batasi oleh meja kerja Jungkook. Jimin masih melihat ke sekeliling bahkan dirinya melihat pigura foto di meja Jungkook.

"Jadi kau bersenang-senang ya?"tanya Jungkook.

"Tentu saja, aku bosan di rumah sendirian."

"Karena tingkahmu ini membuat masyarakat ketakutan. Huh~ apa yang kau inginkan?"

"Kau sangat tau keinginan ku."

Jimin berdiri dan berjalan kearah Jungkook lalu duduk di pangkuan Jungkook dan membuka kancing kemeja putih Jungkook, Jungkook sendiri menatap Jimin datar. Jimin mengusap dada bidang Jungkook setelah semua kancing terlepas lalu berbisik, Aku merindukanmu ah ani tapi merindukan penismu yang memenuhi lubangku.

Jimin langsung mencium Jungkook kasar dan penuh nafsu, tangannya masih mengusap dada Jungkook. Jimin melepaskan ciuman mereka dan membuat tanda di leher Jungkook.

"Kau sangat nakal Jimin."ucap Jungkook sambil meremas pantat Jimin.

"Yeahhh aku nakal untuk mu Daddyhhh."

Jimin turun dari pangkuan Jungkook lalu membuka semua pakaiannya dan Jungkook menyeringai melihatnya, Jimin berlutut di bawah Jungkook dan membuka semua celana Jungkook dan keluarlah penis Jungkook setengah menegang.

Jimin menjilat kepala penis Jungkook lalu memasukkan penis Jungkook ke dalam mulutnya, Jungkook keenakan dan menekan kepala Jimin dan melepaskan mulut Jimin dari penisnya.

"Kau sangat nakal sayang."ucap Jungkook.

Jungkook mendorong Jimin membuat Jimin menungging di meja dan Jungkook langsung memasukkan penisnya ke dalam lubang Jimin, Jimin mendesah dengan kencang karena lubangnya masih kering namun Jungkook tak mengindahkan nya malah Jungkook langsung menggempur lubang Jimin.

"Kau nakal aku tidak akan berhenti sayang."

"Kenapa kau tidak pulang eunghhh aku kesepian ahhh kau tega meninggalkan suami mu ini ahhh."

Jungkook tak menjawan perkataan Jimin, Jungkook mempercepat tusukkannya saat lubang Jimin berkedut menjepit penis nya dan menandakan bahwa Jimin akan keluar, Jungkook tidak akan membuat Jimin keluar begitu saja maka dari itu dirinya makin cepat menggenjot Jimin dan Jimin ikut membantu Jungkook supaya mereka keluar bersama.

"Akhhh."akhirnya mereka berdua keluar.

Jungkook kembali duduk di kursi dengan nafas terengah, Jimin melihat ke belakang dan menatap Jungkook yang menutup matanya. Jimin menatap kearah penis Jungkook yang terdapat sperma dan Jimin berlutut lalu mengulum penis Jungkook untuk membersihkan bekas sperma. Jungkook membuka matanya dan mengelus rambut Jimin yang masih melahap penisnya. Setelah bersih, Jimin melepaskan penis Jungkook lalu berdiri dan duduk di pangkuan Jungkook dengan penis Jungkook yang kembali masuk ke dalam lubangnya.

"Kenapa kau melakukan ini?"

"Aku rindu padamu, kau tidak menelfonku dan kau tau aku sangat khawatir, aku melakukan ini karena ingin di perhatikan olehmu namun malah anak buah mu yang kau suruh menangkapku, kau ingin berhenti dari kepolisian hah?"

"Maaf sayang, aku janji tak akan seperti ini lagi."ucap Jungkook, Jimin mengangguk dengan bibir mengerucut.

Hening, tidak ada bahan pembicaraan pun, sebenarnya Jimin ingin mengatakan sesuatu tapi dirinya ragu. Jungkook yang melihatnya pun mengusap rambut Jimin sambil tersenyum.

"Ada apa?"tanya Jungkook.

"Hum begini.. sebenarnya aku hamil dan sudah 8 minggu."lirih Jimin, Jungkook terkejut karena mengatahui fakta bahwa Jimin sedang hamil.

"Astaga aku bahagia, maaf sayang karena membuatmu sakit dan khawatir."ucap Jungkook sambil memeluk Jimin.

"Kau jahat, aku selalu mengalami morning sick tapi kau tak ada di sampingku, selama ini aku tidak nafsu makan, hanya susu hamil saja aku rutin meminumnya."rengek Jimin.

Dan Jungkook makin terkejut, kenapa dirinya sangat jahat, seharusnya dia tau jika Jimin sedang hamil. Jungkook makin mengeratkan pelukannya dan mengecup pundak Jimin. "Maaf sayang, aku mencintaimu."

"Aku dan Baby juga mencintaimu Daddy."ucap Jimin dan mendapatkan kecupan di kening.

Cklek..

Suara pintu ruangan Jungkoom terbuka dan di barengi suara teriakan, "YA. Apa yang kalian lakukan hah~ uhh Yoongi mataku tidak suci lagi huhu."teriak Taehyung saat tak sengaja melihat Jimin yang telanjang untungnya bawahan mereka tertutupi meja kerja Jungkook.

Jungkook dan Jimin tertawa karena suara teriak Taehyung bahkan suara Taehyung masih terdengar dengan suara rengekan pada Yoongi, sang tunangan nya itu.
























END
Emang harus lagi mood bikin cerita ini tuh
Selamat membaca

[END] GWAENCHANH-A? || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang