Paman✓

5.9K 297 29
                                    

Request by lilianisa1507
Makasih request nya

.
.
.
Suasana di sebuah terlihat ramai karena cucu permata baru saja lahir dan baru saja kembali dari rumah sakit. Mereka merayakan hari lahir cucu pertama itu dengan mengadakan makan malam bersama.

Si bayi yang tertidur pulas di letakan di box bayinya. Dan seorang anak laki-laki tampan dengan senyumannya yang manis dan menampilkan gigi kelinci nya itu terus menatap bayi yang tertidur pulas itu.

Jeon Jungkook, nama anak laki-laki itu. Dirinya senang karena melihat adik bayi yang sudah dia harapkan walaupun dari sang sepupu. Walaupun dirinya menjadi paman tapi dia bahagia. Jungkook mengusap pipi gembul mulus itu dan membuat bayi mungil itu menggeliat dan membuka mata.

Kim Jimin, nama bayi itu. Jungkook yang melihatnya senyum sumringah karena melihat Jimin yang menatapnya polos, sungguh Jungkook sangat ingin menggigit pipi gembul itu. Jungkook memegang tangan Jimin dan Jimin menggenggam tangan Jungkook. Jungkook merasakan debaran di hati nya saat Jimin menggenggam tangan nya itu.

"Kookie."panggil sang Eomma.

"Eomma, Chim nya bangun."ucap Jungkook sambil menggoyangkan tangannya pelan.

"Eomma gendong saja ya."ucap sang Eomma.

"Eomma, Kookie juga ingin menggendong Chim."ucap Jungkook.

"Baiklah, duduk disini."

Jungkook mengangguk dan duduk di sebelah sang Eomma yang duduk di sofa. Sang Eomma memberikan Jimin pada gendongan Jungkook. Senyum Jungkook makin melebar.

"Eomma Chim sangat imut, lihat pipi gembul nya ini. Kookie ingin menggigit nya."ucap Jungkook.

"Jangan sayang, nanti Chim nya nangis jika pipinya di gigit."ucap sang Eomma.

"Oh begitu ya."

"Iya."

Dan Jungkook mengangguk lalu melihat Jimin yang berada di gendongan nya. Sungguh walaupun Jimin itu laki-laki tapi kenapa Jimin sangat imut dan cantik.

5 tahun kemudian.

Jungkook sedang bermain sepak bola bersama Jimin, orangtuanya sedang mengunjungi rumah Jimin dan Jungkook sangat bahagia bisa bertemu kembali dengan Jimin yah walaupun ini pertemuan terakhir mereka mungkin, karena Jungkook akan pindah keluar negeri bersama orangtuanya.

Setelah bermain sepak bola, Jungkook menceritakan bahwa dirinya akan pergi. Jimin tak mengerti apa yang Jungkook katakan namun dirinya mendengar kata 'pergi' dan setelahnya Jimin menangis keras sambil memeluk Jungkook.

Orangtua yang mendengar suara tangisan Jimin, berlari ke halaman belakang dan melihat keadaan Jimin. Dan mereka melihat Jimin yang menangis di pelukan Jungkook. Mereka menghampiri keduanya.

"Chim, kenapa menangis?"tanya sang Eomma.

"Kookie Hyung ingin pergi jauh, Chim tidak ingin ditinggal Kookie."ucap Jimin sambil tersendat.

"Kookie tak lama kok sayang, nanti juga kalian akan bertemu lagi. Kookie disana kan untuk belajar juga."ucap sang ayah.

"Tapi Chim tak ingin Kookie pergi, nanti siapa yang bermain bersama Chim. Chim tak akan punya teman."ucap Jimin.

"Hei, teman Chim kan banyak. Sudah jangan menangis nanti ayah belikan ice cream yang banyak untuk Chim."ucap sang ayah.

Jimin yang mendengarnya berhenti menangis dan menatap sang ayah, "Benar ya yang banyak."

[END] GWAENCHANH-A? || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang