Putus✓

7K 296 28
                                    

Suara bising dengan musik yang kencang, lampu-lampu yang berwarna-warni, perempuan yang berpakaian seksi dan lelaki semua sedang berjoget ria.

Terlihat di meja bar seorang pemuda tampan dengan pakaiannya yang formal, muka yang datar dan menatap sinis perempuan ataupun uke yang mendekatinya.

Dan seorang pemuda mungil terus menatap kearah pemuda itu, tatapannya yang menggoda dengan pakaian yang ketat namun tidak terlalu seksi, masih wajarlah. Pemuda mungil itu mendekat kearah pemuda tampan itu, saat berjalan dirinya ditatap oleh para seme disana, pemuda mungil itu duduk disebelah pemuda tampan itu dan pemuda yang ditatap olehnya hanya menatap datar padanya. Tidak apa-apa karena pemuda mungil itu sangat suka, karena pemuda ini bukan pemuda sembarangan.

"Hai, namaku Park Jimin. Kau bisa memanggilku Baby Chim."ucap Jimin sambil menyodorkan tangannya kearah pemuda tampan itu.

Pemuda itu hanya menatap uluran tangan Jimin saja tanpa menjabatnya, dirinya menatap remeh pada Jimin. Jimin hanya tersenyum karena tangannya tidak dijabat balik, dirinya menurunkan tangannya dan mendekati pemuda tampan itu.

"Kenapa harus dingin? Aku tidak menyukai itu loh."ucap Jimin didekat telinga pemuda tampan itu.

"Berapa hargamu? Cih benar-benar jalang sekali."sinis Jungkook.

"Aku ini sangat mahal dan dengan percuma aku tidak akan meminta bayar padamu, Tuan Jeon Jungkook."seru Jimin.

"Kenapa harus tanya namaku jika sudah tau."

"Karena aku ingin."

"Dasar jalang."

"Dan kau akan sangat menikmati tubuh ini nanti."ucap Jimin sambil mengelus dada Jungkook.

"Aku tidak akan pernah mencicipi barang bekas."sinis Jungkook mengambil tangan Jimin lalu dihempasnya.

"Kau sangat jual mahal sekali, tapi aku akan menaklukan hatimu itu."

"Terserah."

~~~

Siang ini karyawan di JJ Crop sedang makan siang karena sudah waktunya jam makan siang, namun tidak untuk bos mereka, Jeon Jungkook masih saja melakukan pekerjaannya saat ditawarkan untuk makan pun dirinya sempat menolak karena pekerjaannya belum selesai.

Dan seorang pemuda mungil sedang berjalan menuju lobi dengan rantang makanan ditangannya, dirinya akan menuju ruang CEO perusahaan itu, karena karyawan sedang istirahat membuat pemuda mungil itu bisa masuk leluasa dikantor tersebut.

Cklek..

Suara pintu yang terbuka dan memperlihatkan Jimin pemuda mungil itu, Jimin melihat bahwa Jungkook masih saja fokus pada laptop didepannya sampai tak menyadari dirinya disana. Saat Jimin berdeham barulah Jungkook menyadari jika Jimin ada di ruangannya.

"Ada apa kau kemari?"tanya Jungkook sinis.

"Aku membawakan makan siang untukmu, aku tau kau pasti belum makan."ucap Jimin.

"Jangan sok perhatian padaku, kau ingin apa? Uang? Mobil? Rumah? Atau apartemen?"

"Aku tidak menginginkan semuanya, aku ingin kau makan masakan ku ini."

"Cih aku tak sudi makan siang itu."decih Jungkook.

Jimin kesal, "Ya sudah jika tidak ingin makan, aku pulang saja."ucap Jimin, baru saja Jimin akan membuka pintu dirinya mendengar suara perut dan dirinya berbalik kearah Jungkook sambil tersenyum.

"Yakin tidak ingin makan?"ucap Jimin.

Dengan wajah kesal Jungkook menghampiri Jimin dan merebut rantang itu dari tangan Jimin. Lalu duduk di sofa dan membuka rantang makan Jimin, lalu di makannya makanan itu dan dirinya sempat tertegun karena makanan ini sangat sama persis dengan masakan Ibunya.

[END] GWAENCHANH-A? || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang