Gym

5.8K 275 13
                                    

Request by pyongprk
Dimohon untuk membaca pesan di bawah

.
.
.

Pemuda mungil sedang berjalan kearah resepsionis, dia sedang berada di Jeon's Gym yang sangat terkenal itu. Dirinya akan nge gym untuk kebugaran tentunya.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan?"tanya resepsionis.

"Aku pesan ruang VVIP dan aku ingin berlatih dengan pemilik gym ini."ucap pemuda mungil itu.

"Baik, atas nama siapa?"

"Park Jimin."

"Baiklah, Anda bisa langsung ke ruangan Tuan. Saya akan menyampaikan pada Sajangnim."ucap resepsionis itu dan diangguki Jimin.

Jimin berjalan menuju lift untuk ke ruangan dimana ia akan nge gym. Jimin membuka pintu ruangan dan disana sudah ada seorang lelaki yang berdiri menghadap padanya.

Jimin mengangguk sedikit, "Aku akan berganti pakaian dulu."ucap Jimin dan di angguki lelaki itu.

Jimin pergi menuju sudut ruangan untuk mengganti pakaiannya, tentu saja itu ruang ganti yang lumayan luas dan juga terdapat kamar mandi yang lumayan luas.

Jimin keluar setelah berganti pakaiannya dan menghampiri lelaki itu.

"Kita lakukan pemanasan terlebih dahulu."ucap lelaki itu.

"Oke."jawab Jimin.

Mereka berdua melakukan pemanasan setelah langsung melakukan hal yang biasa dari gym. (Aku gk tau sebutan apa jadi lewat aja ya.)

"Tolong angkat aku."ucap Jimin.

"Baik."

Peluh sudah mengalir dari pelipis Jimin dan Jimin merasakan ada yang meremas pantat nya dan Jimin berhenti lalu melihat ke belakang, ternyata lelaki itu sedang meremas pantatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peluh sudah mengalir dari pelipis Jimin dan Jimin merasakan ada yang meremas pantat nya dan Jimin berhenti lalu melihat ke belakang, ternyata lelaki itu sedang meremas pantatnya.

"YA."

"Wae?"

"Kau tak sopan sekali."ucap Jimin lalu turun dan memukul dada lelaki itu.

"Kenapa tak sopan? Ini milikku."ucap lelaki itu.

"Aish."Jimin mendesis dan pergi menuju kursi disana untuk mengambil air minum.

Lelaki itu mengikuti Jimin dan memeluk Jimin dari belakang lalu berbisik.

"Jeon's rindu dengan kandang hangatnya, sudah lama tidak pulang ke kandangnya."ucap lelaki itu.

Jimin memukul tangan yang melingkar perutnya itu, "Baiklah."

Lelaki itu meringis saat tangannya di pukul Jimin lalu kemudian bersorak ria karena Jimin mengijinkan. Lelaki itu berjalan menuju tempat angkat beban dan setengah berbaring disana.

[END] GWAENCHANH-A? || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang