Putus Pt. 2

5.2K 311 21
                                    

Sudah terhitung sebulan Jimin tidak menganggu Jungkook lagi dan selama sebulan itu juga Jungkook selalu terusik karena Jimin yang tidak pernah ke kantornya lagi. Walaupun dirinya gengsi namun beda lagi dengan hati nya yang ingin bertemu dengan Jimin.

Jungkook beranjak dari kursinya saat melihat jam menunjukkan pukul 3 sore, Jungkook akan menjemput Jimin dan meminta maaf padanya. Dirinya harus turunkan ego jika ingin memiliki Jimin bukan?

Jungkook melajukan mobilnya ke sekolah Jimin dan ternyata gerbang baru saja terbuka dan siswa berhamburan keluar. Jungkook keluar dari mobilnya dan bersandar di mobil menunggu Jimin keluar. Saat sedang menunggu, banyak siswa siswi yang melihat kearah Jungkook.

Tentu saja, siapa yang tidak tau Jeon Jungkook. Yang tidak tau Jeon Jungkook berarti bukan orang bagian dari Korsel. Banyak yang mendekati Jungkook entah untuk meminta tanda tangan ataupun berfoto dan semua itu dia tolak mentah-mentah.

Jungkook melihat Jimin yang sedang berjalan bersama teman-teman lalu menghampiri Jimin. Saat sudah berada di depan Jimin, mereka berhenti tertawa dan Jimin menatap Jungkook datar.

"Untuk apa kau kemari?"tanya Jimin dingin.

"Menjemput mu, untuk apa lagi."jawab Jungkook.

Siswa siswi yang mau keluar dari sekolah terhenti dan melihat kearah mereka namun Jungkook tidak memperdulikan nya sama sekali namun beda dengan Jimin yang menatap siswa siswi dengan tatapan kesal.

"Ayo pulang."ucap Jungkook.

"Iya pulang tapi aku bersama temanku."ucap Jimin.

"Tidak, kau harus pulang bersamaku."ucap Jungkook.

"Tidak mau, siapa kau yang mengatur ku?"

"Calon suami mu tentu saja."jawab Jungkook.

Siswa siswi itu melongo mendengar jawaban Jungkook apalagi teman-teman Jimin. Teman-teman Jimin mendorong Jimin hingga Jimin masuk ke dekapan Jungkook.

"YA."bentak Jimin pada teman-teman nya.

"Sudah sana, tak baik marah dengan calon suami."ucap teman Jimin.

"Nah temanmu menyuruh mu untuk tak marah padaku, jadi ayo kita pulang sayang."ujar Jungkook.

"Tidak mau."teriak Jimin.

"Keras kepala."ucap Jungkook.

Jungkook menggendong Jimin di pundaknya, Jimin yang terkejut memukul punggung Jungkook dan berteriak pusing namun Jungkook hiraukan.

"Kami pergi dulu."ucap Jungkook pada teman-teman Jimin lalu berlalu dari sana.

Jungkook membuka pintu mobil dan menurunkan Jimin di kursi samping kemudi dan memasangkan sealbeat pada tubuh Jimin. Jimin menatap Jungkook sinis dan sedikit terkejut saat Jungkook mengecup bibir nya.

Jungkook menutup pintu Jimin dan berlari memutar untuk menuju kemudi. Jungkook menatap Jimin yang berada di sampingnya yang menatap dirinya sinis namun Jungkook hiraukan.

"Kau mau bawa aku kemana?"tanya Jimin sewot.

"Nanti juga kau tau."jawab Jungkook yang membuat Jimin makin kesal.

Jimin melihat ke depan dengan bibirnya yang sesekali menggerutu kesal pada laki-laki di sampingnya ini. Jimin baru sadar jika mobil yang telah dia tumpangi ini masuk ke halaman rumahnya.

Jimin mengerutkan keningnya bingung, untuk apa mereka ke rumah Jimin? Padahal Jimin tinggal di apartemen karena Jimin ingin mandiri, katanya.

Jungkook menatap Jimin, "Ayo turun."

[END] GWAENCHANH-A? || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang