Dan disinilah mereka, di apartemen Jungkook. Mereka baru saja pulang dari flat kecil milik Jimin yang tak layak huni itu.
"Kau tinggal disini sendirian? Tanpa saudara?"tanya Jungkook yang sedang duduk di meja makan dan melihat Jimin yang sedang memasak. Saat di perjalanan tadi mereka pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan untuk sebulan.
"Iya aku sendirian disini, sebelum orangtua ku meninggal mereka bilang aku mempunyai Oppa, tapi aku tidak tau Oppa ku tinggal dimana."jawab Jimin sambil memasak.
"Sudah berapa lama kau disini? Bukannya kau orang Gwangju?"tanya Jungkook kembali.
"Nde, aku tinggal di Gwangju tapi saat Appa ku dipindah tugaskan ke mari kami mengikuti Appa, aku sudah 3 tahun tinggal disini, tapi aku 1 tahun tinggal di flat itu."jawab Jimin.
Jungkook mengangguk "Kau berkerja?"
"Nde, aku bekerja paruh waktu di cafe wings, dan bekerja menjadi pengantar pizza."jawab Jimin sambil meletakan masakannya di meja makan.
Jungkook mengangguk kembali, "Baiklah sekarang kita makan dulu."ucap Jimin.
"Nde, aku pun sangat lapar."ucap Jungkook sambil tersenyum.
Mereka pun akhirnya makan masakan Jimin, "Bagaimana, apa enak?"ucap Jimin.
Jungkook mengangguk "Hmm, mashita."sambil memakan kembali masakan Jimin.
Jimin hanya tersenyum tipis melihat Jungkook melahap masakannya.
"Hmm.. Jungkook apa kau yakin akan menikahiku?"tanya Jimin.
"Aku yakin, sangat yakin malah, memangnya kenapa? Kau ragu?"tanya Jungkook.
"Bukan begitu, kau tau kan aku hanya orang tidak mempunyai apa-apa, aku juga tidak kuliah, aku orang yang tidak punya kekayaan."sendu Jimin.
"Kau memang tidak mempunyai apa-apa, tapi kau masih punya harga diri tinggi yang membuatmu bisa bertahan dan dengan bodohnya aku malah merusak mu."ucap Jungkook.
Jimin mengangkat kepalanya menatap Jungkook "Tapi aku ini orang miskin Jungkook, apakah kau tidak malu nantinya saat temanmu mengejek mu karna menikahi seorang pria yang jauh di bawahmu?"
"Aku tidak peduli apa yang akan orang katakan yang terpenting aku sudah memilihmu untuk menjadi pendamping hidupku."ucap Jungkook.
"Kau ini orang yang berbeda dari pria (uke) lain, kau baik kau pekerja keras kau tidak peduli jika temanmu selalu mengatai mu, kau tau pria yang seperti mu jarang sekali ada disini, biasanya jika mereka sudah begini mereka akan menyerahkan harga dirinya untuk mendapatkan uang, maaf jika membuatmu tersinggung."lanjut Jungkook.
Jimin hanya menghela napas dan melanjutkan makannya tanpa menjawab ucapan Jungkook. Jungkook melihat perubahan wajah Jimin yang menjadi sendu dan dia pun melanjutkan makan.
🐣🐰🐣
Disinilah mereka, di ruang tamu menonton tv sambil memakan cemilan. Suasana disana sangat hening, sampai..
"Aku minta maaf karna sudah mengambil yang paling berharga bagimu."ucap Jungkook.
"Tak apa, sudah terjadi ini kan. Awal nya aku marah tapi mau gimana lagi jika sudah begini."jawab Jimin.
"Besok kita akan ke rumahku lagi untuk membicarakan tanggal pernikahan kita."ucap Jungkook.
Jimin hanya mengangguk "Aku ingin menanyakan ini padamu, apa boleh?"tanya Jimin ragu-ragu.
"Boleh saja, mau nanya apa?"ucap Jungkook sambil menatap Jimin.
Jimin pun menatap Jungkook, "Apa saat itu kau sedang ada masalah? Saat kau tidur aku mendengarmu menyebut nama wanita, apa wanita itu yang membuatmu begini?"
Jungkook mengalihkan tatapannya kearah televisi dan menghela napas, "Benarkah?"
Jimin mengerutkan dahinya, "Apa kau baru saja putus dengannya?"
"Tidak, aku hanya terlalu lelah dengan pekerjaanku saja."jawab Jungkook.
"Benarkah? Kau yakin?"
"Nde, aku yakin aku hanya kelelahan saja."
Jimin hanya mengangguk, "Aku mengantuk, ayo pergi tidur lagi pula ini sudah larut malam."
"Nde, kajja."balas Jungkook.
Junglook mematikan televisi dan mengajak Jimin ke kamar untuk tidur, saat sudah di kamar, Jimin langsung menuju sofa yang ada dikamar itu.
"Kenapa disofa, cepat kesini tidur denganku."ucap Jungkook.
"Tidak aku tidur disini saja."elak Jimin.
"Tidak,kau tidur disini saja denganku."ucap Jungkook.
"Tidak mau."
"Cepat sayang, agar kau terbiasa, kita pun tidak akan lama lagi akan menikah dan akan tidur seranjang pula."ucap Jungkook.
Jimin tersipu karna Jungkook memanggilnya sayang dan mengangguk lalu berjalan ke arah ranjang dan menaikinya.
Jungkook langsung berbaring dengan diikuti Jimin, Jimin pun melalukan hal yang sama. Setelah Jimin berbaring, Jungkook menghadap Jimin dari samping dan menyelipkan tangan kanannya ke bawah kepala Jimin dan mengangkat kepala Jimin agar Jimin tidur di bantali lengannya. Jimin menoleh kearah Jungkook, Jungkook hanya tersenyum dan menarik pinggang Jimin agar tidur menyamping menghadapnya dan memeluknya.
Jimin pun memeluk Jungkook sedikit ragu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jungkook.
"Good night sayang."ucap Jungkook sambil mencium pucuk kepala Jimin. Jimin hanya bisa tersipu malu karena Jungkook memanggilnya sayang dan menenggelamkan wajahnya ke dada Jungkook.
To Be Continue
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] GWAENCHANH-A? || KOOKMIN
Fantasy[END] Lanjut ke GWAENCHANH-A? 2 ya Jangan lupa masukan ke dalam library ataupun list bacaan Berisi cerita antara Jungkook dan Jimin. Start : 16 April 2020 Finish : 19 Agustus 2021 BxB Yang gk suka boleh pergi Ngarepin orang yang menghargai karya au...