Lola (2-End)

191K 3.2K 70
                                    

Stay story guys

***

Saat membuka mata, pandangan yang terlihat pertama kali adalah langit-langit kamar berwarna blonde.

Lova menahan nafas sejenak, sebelum menyadari dirinya yang tak memakai apapun dibalik selimut. Mata jernih itu mengerjap berusaha mengingat apa yang terjadi.

Dan... Tunggu? Kenapa ada tangan besar yang melingkupi pahanya. Lova segera berbalik menemukan seorang lelaki yang lelap di belakang punggungnya.

"L-lana?" lirihnya tak percaya.

Tak ingin membuat orang itu bangun, Lova memindahkan tangan besar itu hati-hati dan perlahan menuju ke kamar mandi. Inti dibawahnya masih terasa sakit.

Mengisi bathup dengan air hangat dan sabun mandi merendamkan tubuh mungilnya disana. Memejamkan mata lalu sesekali Lova memijat keningnya yang pusing.

"Ekhem!"

Tubuh Lova yang semula rileks kini menegang. Memutar kepala dengan slow motion.

Glek!

Lova kesusahan meneguk saliva saat lelaki itu berdiri dengan bokser ketatnya. Lova terus memandang ke sesuatu yang membuatnya lemas malam tadi.

"Kenapa lo gak bangunin gue?"

Lova menunduk takut. Lelaki yang ternyata Lana mendekati Lova membuat wanita itu pucat pasi. Ia tak berani mengangkat kepala. Lana menghela nafas.

"Look at me, Lova!"

Lova mendongak perlahan menahan nafas saat benda kenyal menyapu dahinya lembut. Lana tersenyum manis saat menatap Lova lekat.

"Sick? Sorry my little."

Lova menggeleng. "Nggak apa-apa,"

"Kenapa lo datang ketempat gitu? Harusnya lo dirumah belajar, bukan keluyuran gak jelas."

"Aku kira kamu gak suka aku."

Pernyataan Lova membuat kerutan didahi Alan. Ia masih menunggu penjelasan Lova sembari masuk kedalam bathup menimbulkan riak kecil.

"Dari pertama kita bertemu kamu gak pernah nyentuh aku. Jangankan nyentuh, kamu liat aku aja keliatan jijik. Aku capek, pengen ngerasain kayak pasangan lainnya." Lova menghadap Lana yang menatapnya lekat, "Sorenya kamu jalan sama perempuan lain. Kalau jalan sih gapapa, tapi, kamu peluk sama cium-cium kening dia. A-aku-" Lova tak sanggup melanjutkan, ia menangis sesengukan.

Lana tersenyum geli. Jadi wanita didepannya ini cemburu. Ah menggemaskan sekali. Ia merengkuh bahu telanjang Lova dan memeluknya sesekali mengelus tanda keunguan di leher wanita didepannya.

"Perempuan yang lo lihat itu Nita, sepupu gue. Sebenarnya dia nemenin gue-" Lana belum selesai dengan penjelasannya, namun Lova menangis keras. Tangannya memukul lengan Lana dengan kuat.

"Kamu jahat! Aku cemburu tau! CEMBURU!"

Lana mencekal tangan Lova yang terus memukulnya. "Hey Lova, Shut up! Dengerin dulu penjelasan gue!" Menghembuskan nafas, Lana nampak pasrah. "Nita-"

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang