ketua basket 1

146K 2.2K 15
                                    

Gue cuma mau bilang Happy 18k readers xixixi.

Warning 21+.

***

"Majalah dinding bulan depan tentang basket. Jadi, saya mau kamu Laura, yang memotret Negantara nanti sepulang sekolah."

"Baik, kak."

"Oke. Pertemuan kita sampai disini dulu. Siang semua."

"Siang kak!"

Laura berjalan menuju ke studio pemotretan. Mengelap kamera kesayangannya dengan tisu basah.

"Lau, gue gak bisa nemenin lo. Nyokap gue mau ngadain arisan dirumah. Lo sendiri gapapa kan?"

"Ya ampun Tania. Nggak papa kali, sapa tau nanti dijodohin sama anak temen arisan mama mu, ehek!" Laura menaikturunkan alis menggoda Tania.

"Jangan gitu, ah! Gue mau setia sama kak Yunda, tau!" Tania memajukan bibir sengaja.

"Gak masuk ke kelas lagi Lau?"

Laura mengecek jam tangan hitamnya. "Nggak deh, 3 menit lagi bel pulang. Aku mau siapin keperluan memotret aja."

"Oh iya Lau, lo kan nanti cuma berdua tuh, awas ya nanti ketiganya setan, hihihi." Tania tertawa menakuti Laura.

Laura menepuk jidat pelan. "Tan, aku mau beli minuman dulu, pasti nanti kak Egha kehausan pas selesai foto. Temenin yuk!"

Laura merangkul Tania. Sampai dikantin bel pulang berbunyi. Tania bersorak girang dan Laura hanya menggeleng.

"Tania, kamu kan mau ke kelas, ambilin tas aku sekalian ya?"

"Oke!"

Tania ngacir meninggalkan Laura. Tak sampai satu menit Tania datang dengan pacarnya, Yunda yang memanggul tasnya.

"Makasih Tania, kak Yunda."

Yunda mengacak rambut Laura. "Kita pulang dulu, ya."

"Bye-bye LauTan nya!"

"Bye!"

Laura membayar jajanan yang ia beli. Berjalan gontai menuju studio. Begitu pintu terbuka, Laura melihat Egha yang duduk memantulkan basket. Mungkin dia bosan batin Laura.

"Kak Egha?"

"Ya?"

Laura menutup pintu. "Mau difoto sekarang?"

"Boleh gak gue istirahat dulu, gerah." Benar saja, keringat nampak membasahi tubuhnya.

"Nih kak." Laura menyodorkan minuman yang ia beli di kantin tadi.

"Makasih. Nama lo siapa?"

"Laura kak, IPS 4."

Lama mereka diam. Egha berdiri menepuk pantatnya. "Ayo! Gue mau cepet balik. Gerah!"

"Oke! Kak Egha bisa berdiri disitu." Laura menunjuk ke tengah layar tempat pemotretan.

"Berapa kali mau ngambil foto gue?"

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang