Tuan muda End

40.5K 1.4K 142
                                    

Lama tak up. Kalian apa kabar?

Apa kalian nunggu Tata up?

Maaf baru nongol, Tata kan orang penting🙃

Buat pembaca old and new yang belum vote komen, yuk mundur perlahan kasih Tata perhatian, maksudnya vote dan komennya!!

Seperti biasa, JIKA MENEMUI TYPO, SEGERA BERITAHU TATA!!!

Part ini akan membuat kalian merasa bersalah pada Tata, eh.🤣

Happy Reading📖

Seusai Nanda menjenguk ibunya ditemani dua pangeran-Reygan dan Jake, kini ketiganya tengah berada di sebuah toko yang Nanda sendiri tidak tahu itu toko apa.

Reygan berjalan menghampiri seorang pria berjanggut panjang. Sedangkan Jake dan Nanda menelusuri rak-rak yang menjulang dikiri kanan mereka.

"Den Jek, den Rey mau ngapain kesini?" tanya Nanda pada Jake yang berdiri di belakangnya.

Jake memegang gelas yang berukir naga melingkar. "Ngambil teh Matcha pesanan dari Tiongkok. Yok, kesana."

Jake menarik lengan Nanda yang mengikutinya dengan pasrah. Saat keduanya hampir sampai ditempat Reygan dan pria tua tadi, Reygan segera membalik badan dan menarik kerah baju Jake yang otomatis Jake juga menarik lengan Nanda, lagi. Nanda hanya bisa tersenyum pada pemilik toko itu yang dibalas senyuman pula.

"Rey, lepas."

"Pulang."

Jake menepis tangan Reygan dikerah nya. "Astaga! Untung gak memar."

"Den Jake, bukannya leher aden sering memar gara-gara den Rey. Ah, maksudnya-"

"Diamlah, Nda." Jake menghentakkan kakinya masuk kedalam mobil. Reygan mengintimidasi Nanda lewat tatapan datarnya. Segera saja Nanda menunduk sambil merutuki pelan mulutnya yang keceplosan.

"Mau sampai kapan kalian disitu. Cepetan!"

Teriakan Jake membuat Reygan berjalan ke pintu kemudi. Nanda juga bergegas duduk di bangku belakang. Mata gadis itu terus menelisik dua orang yang duduk didepannya.

"Lama!" decak Jake. Sepertinya Jake tengah ngambek, terlihat dari tangan terlipat didada dan bibir mencebik.

"Hm."

"Anterin ke rumah."

"Motor?"

"Ish ... diambil lah nanti!"

Keheningan melanda hingga sampai di tempat yang begitu mereka kenali-apartement Reygan. Jake menolehkan kepala sinis pada Reygan yang dibalas tatapan acuh.

"Njing! Gue kan minta diantar pulang. Bukan keapart. Reyganjing!"

"Trus?"

"Ish ..."

Nanda yang dibelakang hanya diam menyimak. Takut jika pergerakannya membuat keduanya tak nyaman.

"Nda," panggil Reygan. "Lo masuk duluan."

Nanda mengangguk lalu membuka pintu mobil. Kakinya perlahan melangkah makin menjauhi mobil, sesekali menoleh kecil memantau aktivitas didalam sana.

Saat Reygan mulai memiringkan kepala yang dekat dengan Jake, secepatnya Nanda membalik wajah agar tak melihat kelanjutannya.

Tangan mungil itu kemudian menekan pin apartement. Setelah terbuka Nanda segera menutup pintu dan bergegas masuk ke kamar dan merebahkan dirinya di kasur.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang