Tertukar

24.6K 746 50
                                    

Heyo bruh!

Piye kabare, dulur-dulur? (Bener gak sih gitu.)

Siap membaca cerita baru ini? Pastinya, SIAP DONG! Wkwk.




Huhu, Tata ketahuan Dispatch lagi mantis-mantisan sama Icung. Moga aja langsung dikawinkan, uhuy! Amin paling banyak:)

Kalian jangan iri ya!!!

Uhum, seperti biasa loh. Pencet bintang di pojok kiri, komentari setiap paragraf, dan typonya tolong di beritahu biar Tata bisa perbaiki!

Happy reading!!!




"Tungguin gue, beb. Gue kebelet beol," ujar Sonya memberikan botol cola dan popcorn pada Alika lalu pergi tergesa-gesa.

Gadis bertubuh semampai dengan rambut lurus sepunggung dan berponi tersebut dengan sabar menunggu sahabatnya yang pergi ke toilet.

Saat ini ia berada di pinggir pintu masuk bioskop. Alika tak ingin masuk ke dalam tanpa Sonya. Ia menatap jam tangannya. Pukul 18.45. Sebentar lagi film yang ia nanti-nantikan akan tayang.

"Sonya buang air apa dapat mangsa sih?! Lama amat!" gerutu Alika memandang arah jalan Sonya tadi.

Cukup lama Alika berdiri. Saat dirinya berniat mendatangi Sonya di toilet getaran di saku celananya menghentikan niatnya tersebut. Itu pesan dari Sonya.

Sonyaaahhh👉👌🤤

Lo nnton sndri, beb.
Gw lg ngntt di toilet.

Jgn mrah. Ntr gw krmin link.


"Bangke! Gue capek nunggu, tuh orang malah ena-ena."

Pandangan Alika tiba-tiba tertuju pada seseorang yang berjalan masuk ke dalam bioskop. Dalam hati ia mensyukuri ketidak adaan Sonya. Alika sedikit memperbaiki tatanan rambut dan berjalan masuk ke bioskop dengan senyum cerah.

Kesempatan bagus! batinnya girang melihat incarannya duduk di kursi barisan paling belakang. Alika berpura-pura celingukan mencari tempat duduk dibarisan depan dan menghela kecewa yang sebenarnya dalam hati kesenangan karena barisan depan penuh.

Dengan wajah tertekuk Alika berjalan dan duduk tepat disamping Gevan, orang yang ia maksud tadi. Jantungnya jedag-jedug merasa orang itu memperhatikannya.

"Alika? Lo sendiri?"

Huaaa!!! Suara itu seperti suara orang yang ngajakin ngewe. Alika menggigit pelan ujung lidahnya mengangguk pelan.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang