Ciee, yang pantengin notif dari Tata, ahahaha ...
Tata pengen curhat deh, liatin baik-baik ya.
╥﹏╥😭┬┬_┬┬
Gimana, sedih kan?
Kalau nemuin typo di chapture ini, kasih tau Tata ya!!!
Happy reading guys!!
"Gemesin!!"
Ethan senyum-senyum sendiri menatap foto istrinya dilayar ponsel membuat rekan di sampingnya mengernyit heran. Ia menatap sekelilingnya lalu kembali fokus pada Ethan yang mulai menggila.
"Cepetan makan, bro! Takutnya bos manggil lagi. Ntaran dah lo bucinin bini lo."
"Gue kenyang liat istri gue, Man."
Reman mengendik bahu acuh. Kembali melanjutkan makan siang sembari mencuri pandangan kesekitar. Lalu tersentak kaget kalau suara jeritan tertahan keluar dari bibir Ethan.
"Anjing! Gue terkejut, sat! Kenapa lo?!"
"Istri gue, Man!"
Tak peduli gerutuan Reman, Ethan memeriksa kembali ponsel nya. Pipinya bersemu dengan debaran jantung meningkat.
My wife❤
Ayah...
Iya.
Percayalah, lelaki itu gemetaran mengetik balasannya. Deru nafasnya tertahan saat dibawah nama kontak tertulis typing ....
Cepat pulang.
Saya dan dedek rindu...Nafas Ethan terputus-putus. Dadanya bergemuruh disertai perut yang terasa menggelitik. Wajah merah padamnya sungguh tak bisa ia kendalikan lagi.
Ethan berusaha menetralkan wajahnya saat Reman memajukan wajahnya yang nyatanya tak bisa terkontrol sempurna.
"Gue kayak pernah liat bini lo," ujar Reman memicing foto profil Givia. Lelaki itu memang beberapa kali pernah melihat foto Givia namun baru kali ini ia begitu serius memperhatikan.
"Dimana?" Ethan mengintimidasi Reman. Ada rasa tak senang Reman menatap minat istrinya.
"Gue lupa. Tapi benar-benar gak asing nih cewek!"
Reman mengelus dagu tengah berfikir. Sedangkan Ethan menyuap dirinya di temani foto Givia. "Cewek hospotan!" pekiknya senang, menghiraukan Ethan yang terbatuk kesedak. "Dia cewek yang pernah gue hospotin, jok!"
"Astaga! Reman, Ethan keselek malah nyerocos! Nih minum." Mika datang memberikan sebotol air pada Ethan. Lelaki itu dengan cepat menenggak nya hingga berceceran disekitar dagu dan leher. Baju yang ia kenakan pun ikut basah.
"Thanks Mik."
"Ya."
Perempuan berambut sepundak itu menarik kursi lain dan duduk diantara Ethan dan Reman membuat salah satu nya mendengus seraya mendorong kursi ke samping, agar tak terlalu mepet pada Mika.
"Man, gue ntar nebeng sama lo ya," pinta Mika memelas. Lagi-lagi Reman membuang nafas kesal. "Gak! Anak kos kudu ngirit, bensin mahal!"
Gantian Mika yang menghela nafas, beralih menunjukkan wajah sedih pada Ethan. "Than, antar gue ya, ya. Motor gue masih dirumah sakit, gue gak ada cuan buat nebus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RomanceYang penasaran langsung cus! Tanpa deskripsi. Tidak semua cerita berisi 1821 tapi bocil please jangan baca!!