Yang baca harus vote dan komen ya!
Awas kalo nggak! Tata ngambek pokoknya!
TANDAIN TYPONYA!!!
21+.
Mengandung unsur kekerasan. Harap bijak membacanya!Happy Reading📖
***
Seusai menjalankan pernikahan yang begitu mewah menurut Zella, kini keduanya—Alvin dan Zella—berada dikamar hotel tempat acara pernikahan berlangsung.
"Mandi. Aku ingin menikmati malam pertama."
Zella yang mengingat surat perjanjian itu menurut. Ia melangkah pelan menuju bathup yang hanya disekat tirai tipis.
Alvin duduk setengah menyandar pada kepala ranjang tengah memainkan ponselnya. Membuka sosial media menstalking foto sang gadis impiannya—Nila—diiringi senyum lebar.
"Andai kamu yang nikah sama aku, Nila. Aku pasti senang," desahnya pelan mengusap foto gadis itu di layar hpnya.
Hpnya berbunyi. Alvin menatap nama yang menjadi pikirannya sekarang. Ia tersenyum makin lebar mengangkatnya.
"Halo, Nila."
"Bang Al nikah nggak ngasih tau Nila. Kalo Nila tau, kan bisa datang. Bang Al jahat!"
Senyum yang semula lebar seketika luntur. Alvin menatap layar hpnya nanar.
"Bang... Bang Al masih dengar Nila."
"Iya sayang, bang Al dengar."
"Nila juga udah mau tunangan sama Nanta, bang Al nanti datang ya. Undangannya bakal Nila kasih langsung ke bang Al. Selamat malam pertama hihi..."
Telepon dimatikan sepihak oleh Nila. Alvin menggeram kesal. Semua ini karena Zella. Lihat saja, Alvin bakal membalaskan sakit hatinya pada perempuan tak tau diri itu.
"T-tuan..."
Alvin menatap penampilan Zella. Lingerie yang lumayan menutup pusat tubuhnya dan tonjolan diperut wanita itu membuat Alvin mendecih kasar.
Zella yang melihat tatapan Alvin bergetar ketakutan. Ia berjalan mendekati Alvin yang masih menatapnya nyalang.
"Layani aku!" deru nafas Alvin memburu. Antara marah dan kesal bercampur menjadi satu.
Dengan pelan Zella membuka kain tipis ditubuhnya. Tapi karena Alvin tak sabar, lelaki itu berdiri merobek dan menghempas tubuh Zella diranjang agak kasar.
Alvin membuka handuk yang menjadi penutup bawahnya. Setelah sepenuhnya polos, Alvin langsung menghujam Zella tanpa pemanasan. Ia menulikan telinga dengan jeritan memohon Zella.
"T-tuan... S-sakit."
"You're bitch! Nilah... Grhh..."
Rintihan Zella memacu gairah Alvin. Dilepasnya penyatuan kemudian membalik tubuh Zella menjadi tengkurap. Ditariknya pinggul Zella ke belakang kemudian memasukkan miliknya kasar.
"Nilah... Bang Al cinta kamu."
Hati Zella makin berdenyut. Ia tidak menikmati ini sama sekali. Tidak sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RomanceYang penasaran langsung cus! Tanpa deskripsi. Tidak semua cerita berisi 1821 tapi bocil please jangan baca!!