Nerd girl

15.1K 339 43
                                    

Haii!

Tata back dengan membawa sejuta ke yeppeo an Tata😉

Pasti banyak yang nungguin Tata kan? Yahaha mempede dulu ya.

Sorry ya Tata lama up nya. Akhir-akhir ini kerjaan numpuk banget. Maklum ya, keluarga bos nanti mau liburan ke rumah keluarga, ngerayain hari besar gitu katanya. Jadi, ya sebelum pergi semua harus di rampungkan dulu. Yang biasanya pulang jam setengah depalan malam jadi setengah sembulan. Anjir, kerasa banget capeknya!

Bahkan biasanya minggu cuti gak dikasih cuti demi menyelesaikan semua kerja. Huhu, untung Tata bisa minum amu. Kalo nggak, udah rontok nih badan dipaksa keluar masuk gudang barang😭

Eh, malah curhat.

Yaudah, gak perlu basa-basi lagi, silakan tinggalkan komen, vote usai membaca part ini.

Hati-hati!!! Banyak ucapan kasar dan adegan berdarah didalamnya.



Happy Reading!




Luci adalah salah satu siswi SMA Harapan. Sekolah yang terkenal dengan siswa kaya dan berprestasi tinggi. Ia merupakan salah satu siswi baru pertukaran pelajar. Tak banyak yang menyukai nya. Selain karena miskin, dirinya yang selalu menggunakan kacamata lensa membuat dirinya dirundung oleh orang-orang berkuasa di sana.

"Heh, cupu! Mending lo minggat deh dari sini, muka kucel lo ngotorin keindahan nih sekolah."

Luci hanya bisa menunduk mendengar seruan itu. Dalam hati ia menyesal karena ia mau-mau saja menjalani program pertukaran ini. Andai ia masih disekolah lama, tak akan ia mendapat hinaan seperti sekarang.

"Kucel! Beliin gue minum." Luci memberanikan diri mengangkat kepala setelahnya menunduk kembali saat melihat mata perempuan itu menatap dirinya tajam.

"Nih, cepat!" Luci mengambil uang yang dilempar perempuan itu di lantai gemetaran. Dengan agak sempoyongan ia berlari menuju kantin sekolah yang belum terlalu ramai karena masih pagi.

Belum jauh dari freezer khusus minuman, ia menabrak sesuatu dengan keras hingga dirinya jatuh terduduk.

"Bangsat lo cupu! Mata empat lo buta ha?!"

Kini ia menjadi pusat perhatian. Luci gemetar mendengar bentakan penuh hina memasuki indra pendengar nya. Ia sungguh sangat takut.

Dahinya yang sakit bahkan tak mengalihkan dirinya dari ketakutan. Ia menangis dalam diam ketika tangan besar itu mencengkeram erat rambutnya.

"Beraninya lo nabrak gue?! Lo pikir lo siapa ha?!" Luci gemetaran hebat kala tangan lelaki itu hendak meninju wajahnya. Namun terhenti saat suara bass lain nya menghentikan penganiayaan itu.

"Udahlah Ga, tinggalin si cupu ni. Ada yang lebih penting dari Miskin."

"Lo?! Tunggu pembalasan gue, sialan!"

Hempasan Luci dapatkan hingga ia tersungkur berbaring. Beberapa murid tertawa melihatnya. Luci menangis dalam diam lalu berdiri gemetaran. Ingatan ny melalang pada si penyuruh. Jangan sampai perempuan penyuruh tadi semakin murka karena keterlambatan nya.

Dengan wajah sembab Luci menyerahkan kaleng minuman yang dirampas si perempuan kasar. Tubuhnya panas dingin mendapati tatapan tajam. Menggigit bibir, Luci mendongak ingin meminta izin pergi.

Bruff...

Wajah Luci basah. Perempuan itu ketawa lebar usai menyembur Luci. Tatapan hina kemudian ia layangkan pada Mata Empat itu.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang