Thank's to 500 followers💖😗 Tata sampai guling-guling dikasur sama Minnie ngeliatnya:) terhuraaadoongg!!
Ada yang mau kenalan sama Minnie Tata?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gimana? Ishe a cute dog?💟
Dah, Tata gak bakal cing-cong lagi, yuk ...
Happy reading!!!
Alika yang berada di tubuh Veron kini memijat pelipisnya. Setelah keduanya bernegosiasi tadi, kini Alika berada di rumah si pemilik tubuh, lebih tepatnya lagi di kamar Veron. Sedangkan Veron dengan tubuhnya pulang ke rumah Alika.
Karena tubuh mereka tertukar, maka tempat tinggal mereka juga harus tertukar. Bukan hanya itu, ponsel juga tak luput dari pertukaran.
"Kenapa jadi gini sih?!" Alika mengacak rambut dan memperhatikan benda menonjol diantara pahanya.
"Gue kan cuma pengen dimasukin batang, bukan masuk ke badan batang. Haihh, pusing!"
Alika menelusuri kamar berwarna silver itu. Berbagai stiker dan notes menempel di dinding kamar, cetakan foto berbagai ukuran juga menghiasi kamar.
"Alay njir kamar lo!"
Badan bongsor itu merebahkan diri di ranjang. Alika mengangkat tangan ke udara menggerakkan telunjuknya sembarang.
"Moga pas gue bangun, ini semua mimpi," ujar Alika menurunkan tangan lalu memejamkan mata, ia tidur.
***
Suara orang memanggil namanya samar-samar terdengar disertai tepukan agak kencang dipipi membuat Alika membuka mata. Alika mengucek matanya lalu terkejut melihat Veron dengan tubuh besarnya menindihinya. Ekspresi heran lelaki itu sungguh menggemaskan dimata Alika. Shit!
"V-veron?"
"Sorry, kak. Gue bingung, ini kita dimana?"
Tatapan semula tajam kini mengedar ke sekeliling. Rumput hijau membentang luas, sungai yang airnya jernih, dan beberapa pohon berbuah aneh membuat Alika mengernyit. Bukankah tadi ia masih dikamar Veron? Dan sekarang ia telah berada ditubuh aslinya. Apa maksudnya ini?
"Selamat datang di alam illusion, Alika Asiva Roger dan Andreano Mike Veron."
Suara itu mengagetkan Veron yang segera bangkit dari tubuh Alika. Kedua human itu celingukan mencari sosok bersuara.
"Kalian tidak akan bisa melihat saya. Saya hanya suara tanpa wujud."
Veron memberanikan diri untuk bertanya. "Em, apakah anda hantu?" tanya Veron memainkan jari telunjuk.
