Pacifier girl 3 End

28.5K 1.2K 131
                                    

Kangen gak?

Lagi dan lagi, TANDAIN TYPONYA!


Double up? 200 vote dan 50 komennya. Penuhi lapak ini ya!!!

Part penuh dosa. Dibawah umur, menjauh!!

Happy reading📖




Haikal yang rebahan diranjang menatap langit-langit kamarnya. Seminggu sudah Haikal menjadi pengurus Ale. Dan selama itu juga banyak perubahan yang terjadi padanya. Misalkan saja, detak jantung yang dua kali lipat cepat dari biasanya dan panas tak biasa saat melihat penampilan Ale.

Haikal menggeleng pelan kemudian memejamkan matanya. Namun, pintu yang dibuka kencang mengalihkan urusan mimpinya. Dengan berat Haikal bangun melotot pada Ale yang menyengir.

"Kak Ekaw, Awe mawu pewuk."

"Ngapain minta peluk segala sih?! Ntar kak Ekal hilap mampus lo!"

"Mawu pewuk kak Ekaw."

Ale menyipitkan mata langsung menubruk tubuh Haikal membuat lelaki itu terjungkal kebelakang, terjatuh diranjang dengan Ale yang berada diatas. Haikal mengerang pelan. Hah! Kebiasaan baru Ale ini membuatnya makin panas dingin.

Ale melepas dot nya dan meletakkan sembarangan. Dengan tergesa dibukanya baju kaos yang digunakan Haikal lalu segera memeluk tubuh Haikal.

Haikal yang telah telanjang bagian atas menegang saat deru nafas Ale menerpa puting kecilnya. Haikal merengkuh tubuh mungil itu erat, bahkan sangat erat membuat Ale sesak.

"Wepas, sek."

Haikal tak mendengarkan. Miliknya makin sesak didalam sana ketika lutut Ale yang tak sengaja menggesek saat meronta. Kewarasan tubuhnya mulai goyah.

"Ale," panggil Haikal dengan suara serak. Ale mendongak agak kesusahan, "tanggung jawab."

Kerjapan mata itu malah terlihat menggoda dimata Haikal. Dengan segera dibaliknya tubuh Ale menjadi dibawah. Bertumpu pada satu tangan agar tak terlalu menindih Ale yang masih mengerjap polos.

"Kak Ekal mau apa?"

"Makan Ale."

"Benalkah?" Mata Ale berbinar, "Ale juga mau makan dong, kak Ekal." serunya bahagia.

Senyum menggoda tersungging di wajah Haikal. Tangan nakalnya menarik tali tanktop yang digunakan Ale hingga terkumpul dipinggang Ale. Gundukan kenyal Ale terlihat membuat Haikal meremas pelan gemas.

"Mphh ... Katanya mau makan, ugh ..."

"Ini baru mulai makan, makan Ale."

Ale melenguh keenakan. Tanpa sengaja tangan mungilnya mencubit perut Haikal yang seketika terbaring kesamping mengaduh dan terlepaslah remasan pada dua gundukan itu.

"Uhh ... Sakit."

Ale mengelus perut Haikal lembut. "Dah tembuh. Umah."

Ale bangun mencium bekas cubitannya dan tangannya turun menarik karet celana yang digunakan Haikal. Lelaki itu terkejut. "Ale mau ngapain?"

"Mau ngelus sama cium ini kak Ekal," tunjuk Ale pada benda mengacung dibalik celana pendek. "Bial cepet tembuh juga."

Haikal menyeringai lebar mengangkat sedikit pinggulnya saat Ale menarik celananya menampakkan junior yang tegak. Ale membulatkan mulut melihatnya, terlalu gemas dengan junior Haikal.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang