Lita(1)

121K 1.6K 32
                                    

Hey bro!

Area Dewasa!!!

Buat yang otaknya kotor silakan mendekat.

Baca dan basah ya!

***

"Anjing!" umpatan keluar dari bibir mungil perempuan itu.

"Lo kalo gak tau jangan ngomong!" lanjutnya menoyor kepala temannya.

"Gue tau, sat!" balas temannya mendengus. "Cari dukun sono, biar dia terpikat sama lo!"

Ucapan temannya itu, dibalas anggukan. "Lo bantu cariin gue dukun!"

"Litaaa! Gue becanda elah," panik temannya memasang mimik memelas.

Lita menatap temannya. "Tapi gue serius, Rika."

"Pesona Kenar emang kuat! Buktinya lo sampe nyari-nyari dukun biar dia takhluk dipelukan lo," Rika membuka ponselnya. Mencari seorang kenalannya yang mengenal orang yang berprofesi dukun itu .

"Nih!" Rika menyodorkan ponselnya, "Panggil aja dia Mbah Sarintil."

Lita ngakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lita ngakak. "Buset!" Lita menatap ponsel didepannya smirk, "Lo temenin gue kesana."

"Sekarang?" Rika menatap pakaian yang dikenakannya. Baju kaos kebesaran dengan celana pendek selutut. Jangan lupakan sendal sejuta umat, swallow.

"Iyalah! Cus!" Lita berdiri mengambil sling bag meninggalkan Rika yang melongo di ruang tamu.

Perjalanan didalam mobil hanya di warnai keheningan. Lita dengan pikiran kolotnya dan Rika dengan tampang masamnya. Sampailah keduanya di depan rumah yang agak reyot, belum sampai masuk, Lita dan Rika berpapasan dengan seorang lelaki yang berjalan berlawanan arah dengannya.

Lelaki itu menghentikan langkahnya sejenak. Menatap keduanya lalu tersenyum menuju ke sepeda yang di taruhnya di pinggir pagar.

Lita dan Rika menuju kedalam. Khas ala dukun memanjakan hidung dan mata keduanya. Lita menatap seorang dukun yang diyakininya Mbah Sarintil menutup matanya namun mengangguk mengisyaratkan keduanya duduk.

Rika menarik lengan Lita agar duduk. Matanya menatap si dukun yang dibatasi bola kristal dan sesajen. Rika menyenggol lengan Lita untuk menjelaskan.

"Begini em... Mbah. Kedatangan kami kesini ingin meminta tolong, em..." Lita menjeda, menatap Rika yang terus melotot ke Mbah Sarintil.

"Temen saya pengen buat cowok yang dicintainya mencintai dia balik, Mbah." Rika menyambung ucapan Lita.

"Buat dia tergila-gila sama saya, Mbah."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang