Sequel 4

6.4K 234 16
                                    


Hii Zomblo!

Kemarin ada beberapa orang yang ngirim pesan ke Tata. Question sih, jadi Tata jawab disini aja ya, siapa tau nanti ada beberapa orang yang nanyain hal serupa.

Question : Ta, umur lu berapa sih?

                    Yang jelas diatas 13 tahun.

                 : Lu tinggal dimana,Ta?

                   Di belahan bumi pokoknya.

                 : Ta, gue pengen liat muka lu.

                   Gak usah deh, muka Tata tuh gak sesuai sama umur, kek bocil🤧 *beberapa orang yang jumpa atau liat foto Tata pasti bilang gituuu:(

                : Kapan nikah, kak Tata?

                   Njir! Ni pertanyaan yang lumayan ... Yah menguras air mata. Tapi yang pasti,nunggu Jisung jemput Tata dirumah, baru deh kami nikah:)

Oke, sekian dan ...




Happy reading!




Gedung tempat resepsi pernikahan berlangsung kini telah ramai oleh para tamu undangan. Dresscode berwarna hijau muda serasi dengan tema pernikahan outdoor yang menyatu dengan alam. Hiasan serba hijau juga catering berupa beberapa green cake dan minuman berwarna hijau berperisa apel menambah kesan sejuk nan asri pernikahan dua insan ini.

Di depan sana, tepatnya di atas panggung kecil, Alagra dengan jas berwarna hijau tua dengan warna celana senada itu tak henti-hentinya menatap pintu gedung, menanti sang istri yang belum memunculkan diri usai pengucapan ikrar nikah tadi. Merasa bosan sendirian di atas sana, Alagra turun lalu melewati beberapa tamu undangan yang kebanyakan adalah teman sekolah nya dulu.

"Congrats ya Al!"

Hanya senyum tipis yang lelaki muda itu berikan saat mendengar ucapan itu. Bukannya sombong, hanya saja yang berucap itu adalah Raya, mantannya. Alagra paling anti dengan yang namanya berbasa-basi pada 'sampah'. Seonggok daging yang beraninya memainkan dirinya.

"Yo bro! Gak kedinginan lagi tuh burung, udah dapet kandangnya."

Zian, lelaki berwajah manis dengan seorang perempuan yang adalah pacarnya, Zila menyapa Alagra. Bukan menyapa namun mengejeknya.

"Trus lo kapan?" tanya Alagra songong pada Zian kemudian beralih pada Zila. "Jangan mau diewe terus tapi nggak dapat kejelasan diresmiin. Ntar lower lobang lo malah ditinggal nak iblis ini."

Mendengar ucapan Alagra, Zian berseru tak terima. "Yeu nak dakjal. Kami kan udah tunangan. Lupa lo gue undang bulan lalu?"

"Hust! Diam! Istri lo udah datang tuh!"

Argumen ketiganya beralih pada pintu gedung terbuka, menampilkan mempelai wanita yang berjalan anggun. Gaun pengantin berwarna hijau tua dihiasi manik-manik diarea dada tersebut nampak berkilauan saat terpapar cahaya matahari. Rambut yang disanggul dengan mahkota permata berwarna hijau. Tak lupa polesan make-up seperti kebanyakan pengantin pada umumnya membuat wajah itu semakin cerah dan cantik. Para tamu undangan tak hentinya mengagumi sosok yang berjalan anggun tersebut.

Ditengah kekaguman mereka, Alagra berjalan mendekati Tata. Ia kemudian menumpu satu lututnya ditanah dengan kaki lainnya ditekuk. Alagra mengulurkan satu tangan disambut tangan bersarung Tata yang tersenyum hampa. Alagra pun mencium punggung tangan Tata dan bangkit mengapitkan tangan Tata di lengannya, berjalan menuju panggung kecil.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang