Ya emang story gue jelek. Tapi setidaknya pencet vote dan tulis komentar kalian untuk cerita gue!
Aish ... Aneh banget rasanya pake gue, Tata aja ya?!
Tandai typonya, gan!
Part ini akan membuat kalian mengerti gimana rasanya ahhh, plak.
Reading beb🔥
Aleta
Haikal
Entah kenapa, Haikal sekarang merasa pipinya tiba-tiba panas saat melihat Ale yang hanya mengenakan hotpants dan tanktop berseliweran didepannya, ditambah empeng yang senantiasa berada dimulutnya. Aura anak kecilnya malah membuat Haikal menegang.
Masalah mandi tadi, Haikal tak benar-benar mandiin kok. Ia mendorong tubuh mungil itu langsung kekamar mandi dan mengunci dari luar. Setelah Ale mengamuk minta dibukain pintu yang telah Haikal kunci selama setengah jam, barulah Haikal membukanya.
"Kak Ekal, antelin Ale ke kampus ya, ya?"
Ale menarik dotnya keluar dari mulut, lalu menbuat wajah imut. Haikal malah salah fokus dengan belahan dada yang nyembul dibalik tanktop. Ia berdehem pelan menetralisir suara seraknya.
"Kenapa gak sama pak Pardi aja? Kak Ekal lagi gak pengen kemana-mana."
"Om Paldi disuluh mami cuti. Ayo kak Ekal, yok! Ale ada kelas siang hali ini. Kalau Ale telat nanti dihukum. Ale gak mau, kak Ekal!"
Ale menarik lengan Haikal, menggoyangkan kekiri dan kanan disertai pipi yang menggembung membuat Haikal makin tersiksa.
"Iya-iya, tapi kak Ekal mandi dulu. Gerah!" Tanpa mendengar seruan Ale lagi, Haikal langsung keluar kamar Ale menuju kamarnya samping kamar Ale. Menyambar handuk dan bergegas masuk ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RomansYang penasaran langsung cus! Tanpa deskripsi. Tidak semua cerita berisi 1821 tapi bocil please jangan baca!!