Eh kamu. Iya kamu. Kayaknya kamu terbuat dari tembaga dan telurium deh. Soalnya ...Tembaga = Cu
Telurium = TeCute!
Wuahahahaha uhuuk uhuuuk, a-air ohoookk!!!
-Bojonya ABS-
Acara pernikahan telah usai. Kini Felly dan Al tengah berada di depan pintu kamar hotel lantai paling atas berfasilitas mewah. Dapat mereka lihat ratusan lilin menyala di lantai, juga dua angsa dikelilingi kelopak mawar yang menyebar di kasur.
"Kok alay," cibir Al ngelirik Felly.
Felly mengerucutkan bibir. Memang dia yang memesan kamar hotel dengan embel-embel 'kamar pengantin baru'. Tapi kan ... Dia mesannya yang berhawa ghost, biar mainnya lebih dark bukan seperti ini. Felly curiga, apa mungkin bunda Jennie atau tante Alis yang mengganti tema kamarnya? Awas saja, ia bakal minta ganti hiasan sama pengurus hotel. Lihat saja!
"Singkirin dong lilinnya. Bisa kebakar gaun gue," pinta Felly menggoyang lengan Al. Helaan nafas Al begitu berat dan ia berjalan kedalam memungut dan meniup lilin.
"Taruh dipinggir ya, wak." Tatapan Al berubah sinis, ia memalingkan wajah melihat Felly yang duduk berselonjoran di depan pintu. Astaga ... gaunnya kotor.
"Al."
"Hm."
"Binik tua lo kok senang tadi ya gue kawinin lo, trus yang mukanya mirip lo itu siapa? Pasaran banget sih muka lo kayak baju peje."
Al menarik nafas dalam dan menghembuskan kuat. Ia menghampiri Felly dan duduk berhadapan dengan istrinya. "Dia bukan istri gue. Itu adik ipar gue, Azella. Yang mukanya mirip gue itu adik kembar gue, Alvin. Makanya pasaran, kan kembar."
"Oh, kirain." Felly manggut-manggut. "Ett ... yang anak bayi digendong si Apin Apin itu teh naon?"
"Ponakan gue."
Tangan Felly terjulur kedepan. Al yang peka pun berdiri dan menarik tangan Felly yang agak kesusahan berdiri.
"Lo haus gak?" tanya Felly duduk di kursi rias. Al mengangguk.
"Tuh minum," tunjuk Felly pada gelas di atas nakas. Al mengerjap dan meminumnya perlahan.
Felly melepas riasan kepala. Tak lama seringaian kecil keluar saat melihat Al yang mulai sempoyongan.
"Lo kenapa Al?"
"Ngantuk."
"Ya tidur lah, beb."
Dua angsa yang berada di ranjang itu disingkirkan lalu tanpa melepas sepatu Al langsung merebahkan diri. Felly masih menghapus riasan diwajahnya dan menghubungi pihak hotel. Meminta untuk mengganti hiasan yang semula romantis menjadi seperti rumah hantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RomanceYang penasaran langsung cus! Tanpa deskripsi. Tidak semua cerita berisi 1821 tapi bocil please jangan baca!!