Hi wak!
Vote, komen dan pemberitahuan typo diperlukan untuk perbaikan di part selanjutnya.
***
Beberapa orang berkumpul saat Beni dan Ceysa mendatangi tempat Bella menghilang. Terlihat Bedu tengah berbicara dengan seorang polisi. Ceysa menggenggam tangan Beni menghampiri mertuanya.
"Pa."
Bedu mengalihkan pandangan. Ia merangkul Beni yang masih diam. Wajah agak keriput itu nampak lelah, matanya juga memerah menahan tangis.
"Kami telah menyusuri sekitaran tempat dimana saudari Bella diduga terjatuh, namun kami hanya menemukan beberapa sobekan kain dan bercak darah yang mengering."
"Kami juga telah menangkap pelaku pendorongan saudari Bella. Beberapa saksi mengatakan mereka juga melihat korban sempat melakukan perlawanan saat tersangka mencuri membuat si pelaku langsung mendorongnya. Semua barang bukti pencurian telah kami sita."
Polisi itu memperlihatkan sobekan kain yang dibungkus plastik pada ketiganya. Tangan Beni terkepal erat di genggaman membuat Ceysa sedikit meringis. Bedu melepas rangkulan dan mendekati si polisi.
"Beri pelaku hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Terimakasih telah membantu mencari anak saya."
"Baik pak. Itu telah menjadi tugas kami."
Setelah kepergian polisi tersebut, Ceysa menarik Beni kepelukannya. Mencoba menenangkan suaminya yang menatap kosong. Sedangkan Bedu meninggalkan dua orang itu dengan air muka yang sendu.
"Bella gak mungkin ninggalin gue kan?"
Tangis yang sedari tadi Ceysa tahan akhirnya pecah. Ia makin mengeratkan pelukan. Tangan Beni juga terangkat memeluk pinggang Ceysa sesekali meremasnya kencang.
"Bella pasti ketemu 'kan, Key?"
Ceysa hendak melepas pelukan, namun Beni menahan kuat. Bahu lelaki itu bergetar, kerah baju Ceysa juga basah. Ceysa melepas paksa pelukan itu dan mulai menghapus air mata suaminya.
"Kok nangis sih?" Ceysa terkekeh ditengah isakan pelannya. "Kan jadi jelek."
Tak ada sahutan. Keduanya tetap di posisi yang sama hingga beberapa menit.
"Key," panggil Beni menatap lurus. Tatapan kosong Beni membuat hati Ceysa sakit. Ini bukan seperti Beni yang ia kenal.
"Bella gak mungkin beneran nyusulin mama kan Key?"
***
Beberapa hari telah pencarian Bella namun belum menemukan titik temu. Beberapa orang yang ikut mencari menduga kuat jika Bella dimangsa binatang buas. Bedu pun meminta tim penyelamat untuk menghentikan pencarian dan mencoba mengikhlaskan sang putri tercinta.
Dan soal pencurian, pelaku telah dijebloskan kedalam penjara. Tersangka mengaku nekat melakukannya karena membutuhkan uang untuk persalinan sang istri yang tengah mendekati hari H.
Sempat terjadi baku hantam di jadwal pembesukan yang dilakukan Beni pada pencuri tersebut. Ia menyalurkan semua kesedihan di tubuh penuh lebam tersebut. Tak puas, ia juga sering meluapkannya dengan minuman beralkohol dan bergelut kasar bersama wanita bayaran.
"Ikhlaskan kak Bella. Kak Bella pasti tidak senang adiknya seperti ini."
Tatapan penuh luka dilayangkan Beni pada Ceysa. Segera ia bangkit dari duduknya dan berjalan mencengkeram rahang Ceysa. Bau alkohol dan aroma sisa percintaan yang melekat ditubuh Beni menusuk hidung Ceysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RomanceYang penasaran langsung cus! Tanpa deskripsi. Tidak semua cerita berisi 1821 tapi bocil please jangan baca!!