Accident of love

10.8K 310 12
                                    

Hayy para beban masyarakat!

Piye kabare?
Aga kareba?
How are you?
I love you, eh.

Pasti kalian kangen sama Tata kan? Udah, gak usah malu. Tata pun juga kangen kalian. *kiss jauh.

Oh iya, sekedar info. TATA UDAH GAK JOMS LAGII HUHUHU.

Ucapin selamat dong buat Tata

Kerennya lagi, ay-ekhem mas doi seorang Fanboy. Huhu makin syuka deh sama ay-maksudnya mas doi.

Irikan kelen sama Tata?! Ya jelas iri dong. Kelen kan joms gak kek Tata yang udah taken🤭

Udah ga usah ngambek, Tata cuma boong kali. Tata masih setia nunggu calon yang di Korea kok. Xixi.

Gak perlu banyak cingcong lagi deh, saatnya...


Happy Reading!!!






Lorong koridor sekolah cukup sepi. Givia melangkah santai tak lupa membalas sapaan teman sekitar koridor dengan senyuman juga tawa. Usai istirahat terakhir ini nanti kelasnya jamkos. Hal itu dimanfaatkan Givia untuk berdiam diri di kantin.

Namun, belum sempat kakinya menginjak pintu kantin, tangannya ditarik cukup kasar oleh seseorang. Givia berontak yang hanya sia-sia. Rontaan nya tak dihiraukan sang penarik sama sekali. Meski emosi, Givia harus meredamnya agar ia mengetahui tujuan sang penarik.

"Bisakah anda menarik saya pelan-pelan. Ini menyakiti tangan saya." pinta Givia ditengah redaman amarahnya.

Cekalan yang semula kasar kini mengendur. Givia menatap si penarik nya lalu memutar bola mata malas.

Dia lagi dia lagi batin Givia kesal.

Langkah kaki keduanya pun terhenti di lapangan sekolah. Givia berdecak kesal melihat banyaknya orang melingkari dirinya dan juga si penarik tangannya tadi. Lebih kesalnya lagi, ia telah mengetahui hal apa hingga dirinya ditarik karena telah berulang kali ia alami.

Cekalan tangan keduanya terlepas, kini orang yang menarik Givia tadi berbalik menghadap nya tak lupa kedua tangan gadis itu berganti di genggam erat.

"Via." panggil suara yang membuat Givia muak. "Will you be my girlfriend?"

Suasana yang hening seketika gaduh. Sorak sorai penonton di sekeliling Givia bersorak kencang.

"TERIMA! TERIMA! TERIMA!"

Amarah yang tadinya teredam kini muncul. Dada nya bergerak naik turun dengan cepat. Givia mendongak pada lelaki yang menembak nya ini.

"Ethan." panggilnya lembut namun tidak dengan sorot marahnya. Lelaki yang mendengar suara lembut itu merona menghiraukan ekspresi di depannya.

"Sudah berapa kali saya bilang, SAYA TIDAK AKAN MENERIMA ANDA! APAKAH ANDA TULI?! SAYA BENAR-BENAR MUAK DENGAN ANDA YANG SANGAT MURAHAN SEPERTI INI! JALANG!!"

Suasana seketika hening. Rona bahagia tadi berganti dengan tatapan sendu. Ethan menggenggam erat tangan Givia.

"Kenapa kamu selalu menolak ku, Via?"

Givia menyentak kuat hingga genggaman tangan keduanya terlepas. Gadis yang kini dikuasai emosinya itu berteriak didepan Ethan.

"KENAPA ANDA BILANG?! KARENA SAYA TIDAK SUDI MEMPUNYAI PACAR SEPERTI ANDA!! ANDA BENAR-BENAR MANUSIA MENJIJIKKAN DIMATA SAYA!"

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang