Annyeong chingudeul!
Arana menatap foto pernikahannya dengan sang suami dan keluarga besarnya dengan senyum simpul. Foto 7 tahun lalu yang sangat bermakna bagi dirinya dan suami. Di figura itu terdapat 11 orang tersayang nya dengan foto dirinya dan suami diapit oleh pria lanjut usia duduk dibaris depan. Dibelakang ketiganya terdapat 3 pasang suami istri, dan paling akhir merupakan saudara dan keponakan kecilnya.
Bibirnya kemudian menampilkan senyum kecut. Menyadari jika sang nenek, sepupu perempuan dan satu ponakannya tidak ada diantara foto tersebut.
"Kenapa, sayang?"
Reflek ia menepis tangan yang mendarat dibahunya. Saat kepalanya menoleh, mimik terkejutnya kentara melihat senyum manis suaminya "Kapan pulangnya?! Aduh, maaf mas aku kayak gitu. Mas ngagetin aku, sih."
Lelaki yang biasa di panggil keluarga sang istri Aav itupun mengecup kening Arana penuh kasih sayang. "Dua menit yang lalu. Kamu liatin apa sampai aku pulang gak tahu?" tanya Aav meletakkan tas di sofa samping Arana.
Segera Arana berdiri melepas jas yang dikenakan Aav menyisakan kemeja putih. Wanita berusia 33 tahun itu membawa tas dan jas ke kamar mereka diikuti oleh Aav.
Arana meletakkan jas ke tempat pakaian kotor. "Mas, mandi dulu sana! Aku gak mau ya cium-cium gi- ihh Mas!" Arana meronta saat Aav terus melayangkan kecupan bertubi-tubi di wajah nya. Ia menangkup pipi Aav membuat bibir pria itu mengerucut.
"Mandi dulu, sayang."
"Nanti."
"Sekarang!"
Aav melepas tangkupan tangan Arana kasar. Ia menghentak kaki langsung menuju kamar mandi. Arana hanya menggeleng pelan melihat aksi merajuk Aav.
"Ngambekan. Untung cinta," gumamnya menyimpan tas kerja lalu memasuki walk in closed. Memilih pakaian tidur couple merah. Tak lupa dalamannya juga.
Arana meletakkan nya di atas kasur. Sembari menunggu, ia memainkan ponsel membalas pesan dari sang ponakan.
Ceklek.
Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Aav yang mengenakan bathrobe berjalan sembari mengusak rambut dengan handuk kecil. Ia memperhatikan sang istri diranjang dengan senyum kecil.
"Sayang ..."
"Pakai baju dulu, Mas."
Agak cemberut, melempar handuk sembarang, Aav menarik tali bathrobe hingga menampakkan dirinya yang polos. Tanpa malu ia mengenakan pakaian didepan Arana. Sedangkan Arana terkekeh memperhatikan tubuh dan wajah Aav yang tak sinkron.
"Gak mau aku mainin, Mas?"
"Nggak! Dia sudah main sama yang lain!" jawab Aav ketus. Arana semakin tertawa menanggapi candaan Aav yang selalu berucap demikian.
"Suami siapa sih, ini?! Gemesin amat!"
"Suami Arana Van Bryant Scrolt Dirgantara lah! Suami siapa lagi memangnya?!"
Tak tahan dengan keimutan Aav, Arana berdiri menangkup wajah menekuk Aav, memberikan satu kecupan lama dibibir dingin Aav. Usai melakukan nya, Arana menjauhkan wajahnya ingin melihat raut Aav yang ternyata merona hingga ke telinga.
"Jadi pengen nerjang Mas ke ranjang, deh."
Aav semakin merona. Ditengah rasa malu, ternyata sesuatu yang berada di bawah perutnya ikut menanggapi hingga celana tidur itu menggembung. Arana tertawa kecil merasakan milik Aav menyentuh perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RomanceYang penasaran langsung cus! Tanpa deskripsi. Tidak semua cerita berisi 1821 tapi bocil please jangan baca!!