Up gan!
TANDAIN TYPO*V*!!!
(Haikal)
Jam menunjukkan waktu 22.34 wib. Seorang lelaki berambut kecokelatan tengah menggerutu sembari menendang apa saja yang berada didepan kakinya.
"Sialan! Gimana ngelunasinnya? Papi transfernya dikit lagi! Pig! Dog! Buffalo!" umpatnya menendang kaleng minuman.
Klontang.
Lelaki itu agak terkejut, kaleng yang dia tendang tadi mengenai kap mobil yang entah sejak kapan berada di pinggir jalan.
Dia celingukan melihat sekeliling. Sepi, yang berarti aman untuknya. Sepertinya pemilik mobil tidak ada disana. Dengan santainya ia berjalan melewati mobil itu.
"Nak."
Secara reflek lelaki itu memutar kepala menghadap kaca mobil yang turun. Muncullah wajah wanita tersenyum membuat dirinya was-was. Jangan sampai wanita itu meminta uang. Ia sekarang tak mempunyai uang. Sungguh.
"Nama kamu siapa?" tanya wanita itu, lelaki berambut cokelat menyimpulkan jika wanita pemilik mobil ini berusia sekitar 30 tahunan.
"Haikal, tante." balasnya agak khawatir. Ayok kabur, Kal. Batinnya yang tidak sesuai dengan dirinya sekarang.
"Kenalin nama tante, Resandra. Biasanya dipanggil tante San," ucap tante San memperkenalkan diri. "Nak Haikal, apa mau mencari pekerjaan?" lanjutnya bertanya.
Haikal mengerjap. Apakah dia tadi ada berbicara tentang pekerjaan? Seketika ingatan tentang hutang melintas diotaknya.
"I-iya tante."
"Jangan takut, Haikal. Tante bukan orang jahat." Haikal tercengang. Bagaimana tante San tau jika ia agak takut dengan wanita itu?
"Yuk, masuk ke mobil tante! Tidak baik rasanya, jika membicarakan tentang pekerjaan di jalan."
Haikal menyetujuinya. Tapi, bagaimana jika tante ini memberikan pekerjaan aneh-aneh padanya?
"Pekerjaan ini mudah-mudah sulit, tergantung sifat kamu nantinya." Tante San tersenyum ramah.
Pekerjaan apa?
***
Suasana taman komplek pembatas antara perumahan elite dan rusun begitu tenang, namun tak setenang fikiran Haikal.
Haikal memijit kepalanya yang teraca pucing. Kenapa ia menyetujui tawaran tante San. Padahal masih banyak kerjaan yang lebih baik dari yang bakalan ia jalani nanti.
Gara-gara mikirin hutangnya pada Marpuah yang terus menerornya, tanpa membaca lagi ia langsung menandatangani kontrak kerjanya.
"Bayar hutang lo, cuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RomanceYang penasaran langsung cus! Tanpa deskripsi. Tidak semua cerita berisi 1821 tapi bocil please jangan baca!!