98 - Paparazzi?

40 4 3
                                    

"Oh iya sampai kelupaan, tadi saya belom sempet ngenalin diri. Saya Junkyu--Kim Junkyu."





Preview part sebelumnya...

"Nesya--Lituhayu..." balas Nesya menyambut ramah tangan pria di hadapannya. Setelah itu mereka saling melempar senyuman.

Dikarenakan destinasi tujuan mereka di kota yang sama, kali ini Nesya sangat dibantu oleh Ibu Junkyu untuk menjaga kembar. Bahkan ia sampai bertukar tempat agar Ibu Junkyu bisa bermain lebih lama dengan mereka.

Padahal jika dipikir, mereka baru saja bertemu namun kembar sudah terus menerus memanggilnya dengan sebutan Gema--bahasa bayi yang diambil dari singkatan kata Grandmother.



***

Selama beberapa bulan tinggal di negara asing, ternyata tidak seburuk bayangan Nesya. Mereka mulai bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, kebiasaan, hingga cuaca di sana.

Beruntungnya dengan cepat mendapatkan pekerjaan meskipun hanya menjadi guru les pada sebuah instansi kecil yang tak jauh dari tempat tinggal mereka.

Setelah dirasa tabungannya cukup, Nesya mendaftarkan Junghwan untuk ikut ujian penyetaraan SMA karena tak ingin jika masa depan Junghwan sia-sia.

Tak hanya itu, Nesya juga menyuruh Junghwan untuk mencari kegiatan lain yang digemarinya, seperti klub olahraga, seni, musik, dan lain sebagainya. Tapi Junghwan dengan cepat menolak karena mengerti kondisi keuangan Nesya masih pas-pasan.

Tak puas dengan gajinya yang selalu sama, Nesya mencoba mendaftar di perusahaan yang lebih besar sebagai translator. Meskipun kemampuannya belum seberapa, Nesya akan belajar lebih giat jika seandainya dia berhasil di terima.

Seperti harapan Nesya, keberuntungan terus datang padanya. Dia berhasil di terima di perusahaan perfilman sebagai translator bahasa asing.

Meski hanya sebagai pekerja magang, Nesya mengerahkan seluruh kemampuannya agar tidak membuat siapa pun kecewa.

Mengingat bahwa dia hanya lulusan SMA, tidak--bahkan tidak sampai lulus namun dia punya otak yang terbilang cukup encer untuk memanfaatkan peluang.

Selama bekerja di sana, Nesya juga harus menyempatkan waktunya untuk menjemput kembar di sekolah yang sekaligus tempat penitipan anak.

Sesampainya di sekolah kembar, Nesya dibuat terkejut bahwa anak-anaknya sudah dibawa lebih dulu oleh seorang pria muda. Tapi kata guru mereka, itu bukan Junghwan.

Nesya melihat sekitar dan mendapati kembar yang sedang duduk memakan es krim di restoran cepat saji yang ada di seberang jalan.

"Gala, Gian... kalian sama siapa ke sini? Kan Mama dah pernah bilang, jangan kemana-mana sebelum Mama atau om Junghwan jemput" celatu Nesya kesal sekaligus khawatir dengan anak-anaknya.

Mereka hanya memasang wajah melas mendengar omelan Nesya sembari memegang burger dan es krim di tangannya.

"Ini siapa yang beliin? Kalian kenapa gak pernah dengerin Mama sih..."

"Teman Mama--katanya dia temen Mama" sela Gala penuh ragu.

"Hah? Temen?" Nesya bingung karena selama di sana dia tak merasa punya teman, "Cowok apa cewek? Kalian gak di apa-apain kan?" Nesya yang sudah panik terus mengecek kondisi tubuh anak-anaknya.

"Cowok. Kita gak papa kok, dia baik" saut Gian pelan.

"Kata uncle, dia kenal sama kita. Ah, dia juga punya foto Mama" saut Gala yang berhasil membuat Nesya semakin terkejut tak percaya, "Itu dia..." tunjuk Gala ke orang yang berjalan ke arah mereka sambil memegang nampan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang