Sudewi....
Dengan begitu lega Hayam Wuruk tampak memandangi kekasih hatinya itu yang sedang berdiri terdiam di depan suatu kedai. Keputusannya mengubah haluan pencariannya ternyata tepat. Hatinya benar-benar berhasil menuntunnya ke arah yang tak salah. Dan seolah takut kekasihnya itu akan hilang lagi, ia pun segera melangkahkan kakinya. Cepat dan tanpa ragu. Seandainya suasana sedang tak ramai, mungkin ia sudah akan berlari memeluk.
Rasa bungah dihati Hayam Wuruk pun semakin menjadi saat melihat Sudewi yang langsung menangkap keberadaannya begitu wanitanya itu memutar tubuh. Membuat senyum sumringah langsung muncul di wajah Raja Majapahit itu.
Dan tak ada yang bisa mengalahkan betapa lembutnya tatapan mata Hayam Wuruk, meski kekasihnya itu tampak membalasnya dengan ekspresi wajah yang berbeda.
"Sudewi...." Hayam Wuruk terdengar memanggil perlahan begitu tiba dihadapan kekasihnya itu.
"Kau benar-benar membuatku cemas. Aku bahkan sempat berpikir bahwa kau mungkin sedang tersesat."Masih dengan ekspresi wajah yang tak berubah, Sudewi tampak memandang begitu dalam pada suaminya itu.
"Jika kita terpisah disini, maka kau lah yang akan tersesat Kanda..." Ucap Sudewi yang seketika membuat senyum sumringah Hayam Wuruk menghilang.
"Bukan aku...."Tatapan lembut Hayam Wuruk pun berubah menjadi sendu. Rasa bungahnya yang teramat sangat bahkan membuatnya lupa sesaat bahwa sebenarnya Sudewi sedang marah padanya.
"Lagipula ini Daha bukan Trowulan.." Ucap Sudewi lagi sembari mengalihkan pandangannya.
"Akan sangat mudah bagiku jika ingin pulang sendiri...."Susah payah Hayam Wuruk berusaha mengendalikan sendu yang dirasakannya. Tatapan matanya pun terlihat kembali melembut.
"Aku memang tersesat Sudewi...." Ucapnya perlahan.
"Tanpamu, aku memang sudah tersesat....""Kalau begitu, janganlah sampai terpisah lagi!!!"
Hayam Wuruk dan Sudewi serempak berpaling saat mendengar suara yang tiba-tiba menyela itu. Dan terlihatlah Arnawama yang sedang berjalan sembari tersenyum pada Sang Raja dan Permaisuri Majapahit itu.
"Janganlah terpisah lagi..." Ulang Arnawama saat benar-benar telah berada dihadapan sepasang kekasih itu. Pria itu sekali lagi tersenyum dan tanpa terduga lantas meraih satu sisi ujung selendang Sudewi, yang langsung membuat Sang Permaisuri Majapahit itu begitu terkejut. Begitupula dengan Hayam Wuruk yang menatap bingung saat Arnawama juga meraih ujung sisa kain yang sedikit menjulur di pinggangnya.
"Apa-" Hayam Wuruk yang bingung tampak mengerutkan keningnya.
"Apa yang sedang kau lakukan Tuan Arnawama?""Mengikat Anda dan Permaisuri..." Jawab Arnawama ringan, sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari ujung-ujung kain yang sedang diikatnya. Dan tanpa menghiraukan sedikitpun tatapan protes dari Sang Permaisuri ataupun pandangan bingung dari Sang Prabu, Arnawama tampak mengikatnya begitu kuat.
"Ketika Rahwana berhasil dikalahkan, tidakkah Dewi Sita akhirnya kembali ke pelukan Sang Raja Rama?" Tanya Arnawama.
"Baiklah ini sudah cukup..." Terlihat Arnawama yang lantas memeriksa hasil ikatannya.
"Sepertinya cukup sampai disini pula saya mengiringi. Silahkan kembali meneruskan perjalanan Anda Prabu, tanpa perlu khawatir terpisah lagi dengan Permaisuri."Tatapan bingung Hayam Wuruk pun perlahan menghilang dan berubah menjadi sebuah senyuman penuh arti. Tampaknya Raja Majapahit itu dapat menangkap maksud dibalik tindakan Arnawama yang sebenarnya terlihat nyeleneh itu.
"Aku akan membiarkan Permaisuri berjalan terlebih dahulu." Ucap Hayam Wuruk kemudian sembari kembali memandang lembut pada kekasihnya itu.
"Aku akan berjalan setelah ia berjalan. Ia lah yang akan memimpin jalanku."Sudewi lantas melirikkan mata pada suaminya itu. Ada kesal yang terlihat begitu nyata di wajah ayunya.
"Lagipula ini kotanya, bukan kotaku..." Ucap Hayam Wuruk lagi dengan sedikit menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayam Wuruk & Sri Sudewi
Fiksi Sejarah"Tak perlu menuliskan seberapa besar rasa cinta di antara kita di atas selembar kertas." "Jika seseorang mengingatku ketika mendengar namamu disebut, maka ia telah mengerti betapa besarnya rasa cinta itu ." "Meskipun seseorang hanya akan mengenal na...