Malam itu...
Tatang selaku anak buah, mengikuti perintah mandor nya pak Zainal.
Dia teringat terus kalimat beliau.
"Mulai hari ini ambulans kamu bawa ke rumahmu, saat saya hubungi kamu harus siap berangkat tugas kapan pun juga."
Sepanjang perjalanan pulang membawa ambulans, Ia kepikiran terus menerus.
Dan ketika sampai di depan rumah, Ambulans tidak langsung di parkiran di halaman rumah, tetapi dia parkir di depan pagar rumahnya dulu.
Pak Sulaiman & Bu Sulaiman yang sedang duduk di teras rumah, langsung berdiri, melihat Tatang turun dari Ambulans.
Bu Sulaiman pun bergegas menghampiri tatang ke depan pagar rumah.
"Capek mas? mandi gek maem mas, ibu sudah masakan ayam bakar." tanya Bu Sulaiman
"Mboten capek kok Bu, aku mau minta maaf ke bapak ibu. Instruksi dari pimpinan mobil ambulans harus dibawa ke rumah, buat jaga jaga kalau langsung ada tugas. Aku kepikiran dari tadi, takutnya malah bikin ga nyaman orang rumah sama tetangga sekitar."
Pak Sulaiman yang mendengar cerita mas Tatang, mencoba menenangan hati mas Tatang.
"Bikin ga nyaman gimana mas?" tanya pak Sulaiman
"Ya takutnya pikiran orang jadi macam macam, mungkin kelihatan hantu atau gangguan gaib lain lah. Yaa ke keluarga atau justru tetangga, kan sering buat ngangkut jenazah Pak."
Mendengar hal tadi, Pak Sulaiman memberikan wejangan ke tatang.
"Gini mas.. ingat pak Harno, warga RW sebelah? jaman dulu sekali ketika belum ada ambulans. Mobil pribadinya sering sekali buat ngantar orang sakit atau jemput orang meninggal, apa ada anggota keluarga & tetangga yang protes?"
Bu Sulaiman pun menambahkan wejangan dari pak Sulaiman.
"Engga ada yang protes. Tolong mas Tatang buang jauh jauh pikiran seperti itu, justru keluarga dan tetangga senang ada ambulans disini, kalau ada yang sakit, pasti bisa lebih cepat kan bantu orang ke rumah sakit? Pahala nolong orang sakit di akhirat nanti besar sekali mas." ujar Bu Sulaiman
"Betul ibu mu mas... Wis mas, kamu masukan ambulans ke parkiran rumah saja, di luar situ malah kehujanan, harus nyuci lagi besuk pagi." kata pak Sulaiman
"Nggih Bapak Ibu, matur nuwun sanget nggih." kata Tatang
Tatang pun masuk kedalam rumah untuk mandi & selanjutnya makan ayam bakar yang sudah disiapkan Bu Sulaiman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.