Bab 26 - Kau Lihat Yang aku tidak lihatt? bagian 6

1.2K 76 1
                                    

"Klok.....Klok.....Klok....Klok....."

Tepat pukul jam 2 pagi, pak Budi dan tim nya mulai menggali tanah kubur untuk almarhumah Mbak Yanik.

Sementara para pelayat memikul keranda almarhumah menuju peristirahatan terakhir.

"Laiilaha illalah....Laillaha illalah....."

Seluruh pelayat bersyahadat, sambil menaruh keranda di samping liang lahat.

Hamdan dan Saras saat itu nampak lebih tegar, hati mereka sudah pasrah dan mengikhlaskan apa yang sudah digariskan Gusti Alloh.

"Semoga ibu Khusnul Khotimah ya Alloh..."

Batin Hamdan saat itu melihat tanah liang lahat ibu nya mulai dicangkul. Beberapa saat kemudian rombongan guru guru dari tempat almarhumah bekerja datang menggunakan mobil sekolah, termasuk Bu Dwi dan Pak Yamin.

Bu Dwi dan guru guru turun dari mobil sekolah, menuju tempat pemakaman almarhumah. Saat itu pak Yamin dan Bu Dwi berada di posisi paling dekat dengan liang lahat.

Hamdan yang melihat kedatangan Pak Yamin, napasnya menjadi berat, emosinya pun ikut naik.

"Anjing koe Yamin, opo meneh karepmu ikut kesini?"

Saat tanah kubur almarhumah digali dapat separo jalan. Nampak sesosok gorilla hitam gaib muncul kembali didepan pohon, berdiri mirip gorilla hitam besar, bulunya dimana mana.

"Asu ulah Yamin lagi ini..." batin Hamdan saat itu

Hamdan yang hatinya terbutakan kebencian, mendatangi Yamin lagi untuk memukul pak Yamin.

"Karepmu opo Min....ganggu ibu ku meneh?"

"Aku ga ganggu opo opo mas..." jawab Yamin saat hendak dipukul

Saras yang mengetahui hal tersebut, memegang tangan Hamdan.

"Ndan... sudah Ndan....sabar, kasihan ibu..." Saras mendinginkan hati Hamdan saat itu

Hamdan nampak mereda, memilih menyendiri diujung depan tanah kubur almarhumah.

Sementara Yamin diminta oleh Bu Dwi untuk menyaksikan pekamanan dari belakang saja, bersama guru guru lain.

"Pak Yamin, sampean wis tak kasih tau to tadi...disini saja...." minta Bu Dwi

Pak Yamin pun mundur ke belakang berdiri disektitaran guru guru yang lain.

Saat makam selesai digali, dan jenazah dikeluarkan dari dalam keranda. Pak Budi selaku kepala penggali kubur terkejut.

"Astagfirullah aladzim....."

Pak Budi dan tim penggali kubur kaget melihat sesuatu yang belum pernah mereka alami.

"Ya Alloh.... ular kobra...."

Para pelayat pun langsung melihat dan turut prihatin dengan kejadian tersebut.

"Ya Alloh, apa lagi ini?" batin Saras saat itu

Pak Yamin yang mengetahui hal tersebut tiba tiba berlari dan melompat ke arah Hamdan sambil memegang leher Hamdan.

"Bangsat.... koe ameh ngapakno aku...?" tanya Hamdan

Semua pelayat pun mencoba memegang badan pak Yamin. Bu Dwi saat itu ikut cemas.

"Apa pak Yamin ga terima dengan perlakuan dan tuduhan Hamdan tadi? Kok sampai marah seperti itu." batin Bu Dwi

Hamdan dan Yamin sama sama tersungkur. Hamdan dibawah sementara Yamin diatas memegang leher Hamdan.

Hamdan pun tak terima dengan perlakuan Yamin.

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang