Tatang menggeber ambulan dengan kecepatan tinggi, sementara itu mbak Ninik memegang tangan & badan Mbah Titik, dengan perasaan harap harap cemas. 
"Ya Alloh, apakah ibu masih bisa sehat lagi? Semoga engkau berikan kesehatan kembali ke Ibu Ya Alloh... " batin mbak Ninik
Saat tiba didepan ruang IGD, Mbak Ninik dengan wajah cemas keluar dari ambulans. 
Tatang menurunkan Mbah Titik yang terbujur sakit diatas bad pasien, menuju dalam ruang IGD. 
"Mbak Mar, tolong pasien sudah sepuh..." kata mas Tatang kepada Mbak Mar selaku kepala perawat
"Iyo mas... " jawab mbak Mar
Mbak Mar menggeledek pasien ke ruang IGD yang bersekat-sekat kain. 
Setelah digeledek, mbak Mar memanggil Bu Dokter Fatin selaku dokter jaga saat itu. 
"Bu Dok, ada pasien kondisi tidak sadarkan diri, usia sepuh... "
Bu Dokter Fatin masuk ke ruang IGD yang bersekat kain, mengecek badan Mbah Titik dengan stetoskop dan senter,  beliau mengecek detak jantung, lidah, dan mata pasien. 
"Keluarga pasien dimana mbak Mar?" tanya Dokter Fatin
"Sik bentar tak panggilkan Dok... " jawab Mbak Mar
Mbak Mar keluar dari ruang IGD yang tersekat kain, memanggil keluarga Mbah Titik. 
"Atas nama keluarga Mbah Titik... " teriak Mbak Mar
"Saya Bu... " jawab Mbak Ninik
"Ibu minta tolong ke ruang IGD sebelah situ nggih, menemui dokter.... " 
"Inggih Bu... "
Mbak Ninik pun melangkah menuju ruangan IGD dimana Mbah Titik sedang diperiksa  Dokter Fatin. 
"Keluarga Mbah Titik nggih Bu?" tanya Dokter Fatin
"Iya Dok, bagaimana nggih?" tanya Mbak Ninik
Dokter Fatin menunjuk badan-badan Mbah Titik yang membiru, serta menunjuk bola mata Mbah Titik yang memutih. 
"Bu, mohon maaf nggih, kondisi ibu njenengan tidak stabil melihat kondisi badan beliau... " kata dokter Fatin sambil menunjuk badan Mbah Titik
"Tidak stabil bagaimana dok?"
"80% badannya sudah menyebar virus tetanus... "
Mbak Ninik kaget, campur sedih. Air matanya mengalir. 
"Hiks... Hiks... Hiks... Terus harus gimana Dok supaya ibu saya bisa sembuh?" 
"Bismillah nggih Bu, akan kami injek infus obat hepatitis, tapi ya itu... "
"Tapi gimana Dok?"
"Dengan kondisi seperti ibu njenengan minimal akan kami injek minimal 10 titik tubuh, baik di tangan, kaki, maupun paha.... "
Mbah Ninik memegang mulutnya, sambil menggigit lidahnya, shok tak percaya, ternyata sudah separah itu kondisi ibubnya.
"Nggih Bu.... " jawab mbak Ninik sambil menangis
                                      
                                          
                                   
                                              KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.
 
                                               
                                                  