Bab 104 - Mbah Bandar Judi bagian 9

600 31 1
                                    

Dek Aan yang melihat kembali Mbah Titik dari kaca pintu, menyampaikan ke Mbak Ninik & Mbak Jum.

"Ibu telapak kaki kanannya kena paku, terakhir kali aku pulang... " kata Aan

"Loh iya to? Aku malah ga tau.. " jawab Ninik

"Pantes aja berlobang, penuh Nanah telapak kaki kanan beliau... " Mbak Jum menambahi

Mbak Ninik lantas bertanya ke Mbak Jum.

"Kamu tau to Jum kalau kaki kanan mbah Titik luka?".

" Tau mbak, udah sebulan lebih... "

"Kok ga cerito aku to Jum Jum?"

"Mbah Titik sudah tak kasih tau berkali-kali mbak, sudah tak tawari alkohol sama betadine juga ga digubris... "

Mbak Ninik menghelaikan nafas panjang sambil mengeluarkan uneg-unegnya saat itu.

"Ibu dari dulu angel kandanane memang, susah wis... "

Mbak Jum diam, sementara dek Aan menunjukan sebuah foto di handphone nya ke Mbak Ninik.

"Mbak aku mau cerita ke njenengan... " kata dek Aan

"Cerita apa dek?" tanya mbak Ninik

"Kapan hari ktp ku dipinjam ibu... "

"Sama ibu dibuat apa dek?"

"Aku baru tau seminggu ini, setelah dihubungi koperasi merekah... "

Mbak Ninik bingung maksud dari Aan.

"Maksudnya gimana dek? Aku belum paham"

"Ktpku digadaikan ibu, buat pinjam uang ke koperasi merekah... "

Mbak Ninik sontak kaget, sementara mbak Jum lebih memilih diam.

"Astaghfirulloh... Ibu... Ibu... Apalagi ini?" celetuk Mbak Ninik kesal

Dek Aan yang peka dengan keadaan langsung bertanya ke Mbak Ninik.

"Ibu ada utang lagi to mbak?"

"Iya dek, masih utang kambing 5 ekor juga... "

"Ya Alloh Ya Rab, buat apa sebenarnya uang-uang itu ya mbak? Kok sampai sebegitunya?"

"Nah ya itu dek, jangan... jangan.... Ibu...." batin Mbak Ninik penasaran dengan utang-utang Mbah Titik

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang