Bab 117 - Mbah Bandar Judi bagian 22

546 37 1
                                    

Tatang yang penasaran turun dari pick up menanyakan alasan Pak Polisi menghentikan pick up. Pak Polisi pun langsung menerangkan maksud kedatangannya kepada Pak Tatang cs.

"Ada apa nggih Bapak?" tanya Tatang

"Gapapa Pak, kami hanya ingin memastikan komoditas barang apa yang njenengan bawa... " jawab

"Komoditas barang Pak? Bukan lo Pak.... " jawab Tatang

Mbak Ninik yang tak kuat membendung kesedihan saat pick up nya di stop, air matanya turut mengalir.

"Pak ini jenazah ibu saya, bukan barang... " kata mbak Ninik

Pak Polisi pun sontak kaget.

"Astaghfirulloh aladzim, kenapa tidak dibawa dengan ambulan saja Bu?" tanya pak Polisi

Mas Tatang yang mendengar hal tersebut menepuk pundak pak Polisi.

"Pak maaf nggih, ikut saya sebentar..."

Pak Polisi diam kebingungan mengikuti langkah Mas Tatang, menuju bagian depan mobil

"Gimana Pak?" tanya Pak Polisi

"Kasihan ibu-ibu dibelakang Pak, membawa pulang jenazah almarhumah ibu mereka menggunakan pick up karena faktor ekonomi Pak... "

"Ya Alloh, kasihane... "

"Nggih Pak, dengan tidak mengurangi segala hormat ke njenengan, tolong jangan dibahas lagi nggih Pak... "

"Iya Pak, makasih sudah diberi tau duluan... "

"Sama-sama Pak... "

"Rumah duka daerah mana?"

"Area kedung sari Pak... "

"Oke mas, lewat sana brarti ya?" tanya pak Polisi menunjuk arah timur

"Leres Pak... "

Tanpa banyak bicara, pak Polisi menggunakan helm, lalu mengendarai motor kembali

"Ayo mas, saya bantu kawal sampai masuk ke jalan kabupaten, biar nanti bisa saya jelaskan kalau ketemu polisi lain ... " Pak Polisi menawarkan bantuan

Tatang yang awalnya takut, menjadi respek ke polisi tersebut.

"Siap Bapak, terima kasih banyak... "

Saat Tatang hendak masuk kedalam kemudi supir pick up, Mas Tatang langsung ditanya oleh dek Aan.

"Gimana mas jadinya? Kena tilang ya?" Tanya dek Aan berteriak

"Mboten Bu mau dibantu pak Polisi supaya kita ga kena tilang sampai keluar area kota... "

Mendengar apa yang disampaikan mas Tatang, mbak Ninik turut bersyukur.

"Alhamdullilah ya Alloh, masih ada orang yang baik ke almarhumah Ibu... "

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang