Tatang menghampiri Mbak Ninik, Dek Aan, & Mbak Jum, kali ini Tatang melewati jalan halaman belakang, langsung mengendarai pick up milik pak Zainal.
"Bu ! Bu !"
Tatang berteriak ke Ibu-Ibu yang sedang duduk menunggu kepastian dari Tatang.
"Mbak Ninik ! Dek Aan ! Masnya supir datang !"
Mbak Jum mengingatkan Dek Aan & Mbak Ninik yang menyadari kedatangan Tatang.
"Mana Jum?" tanya mbak Ninik
"Itu mbak... " jawab Ninik sambil menunjuk Pick Up yang sedang dikendarai Tatang
Mbak Ninik & Dek Aan langsung melihat mobil yang ditunjuk Jum.
"Loh?" celetuk mbak Ninik tak percaya pick up yang dibawa
"Gapapa wis mbak, penting ada kendaraan untuk mengantar... " jawab dek Aan menanggapi celetukan Mbak Ninik
Mas Tatang keluar dari pick up, lalu menghampiri ibu-ibu.
"Bu naik ini nggih? Nanti njenengan cukup tukar bensin saja, punya mandor saya kok... "
"Nggih mas... " jawab dek Aan
Tatang lanjut bertanya ke mbak Ninik & dek Aan.
"Ngapunten Ibu-Ibu, apa diambil sekarang Bu jenazahnya?" tanya Tatang
"Iya mas, tapi nanti almarhumah ibu saya diatas bak itu posinya gimana?" tanya mbak Ninik
"Tenang Bu, sudah saya alasi terpal... "
"Pinjam tutup keranda engga boleh to mas?" dek Aan menambahkan
Tatang masuk kedalam ruang supir pick up lalu mengambil sesuatu untuk ditunjukan ke Mbak Ninik & Dek Aan.
"Nanti kita selimuti pakai ini ibu!" kata Tatang sambil menunjukan kain hijau berlafalkan syahadat
Mbak Jum menghampiri Mas Tatang memegang kain penutup yang dibawa Tatang.
"Tebal kok kainnya mbak Ninik... dek..." kata mbak Jum
"Nggih mbak, alhamdhullilah kalau tebal... " kata dek Aan
"Iyo wis, ayo diangkat bareng-bareng almarhumah Ibu di ruang jenazah... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HororTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.