Pak Udin menuju ruang tunggu kepolisian memanggil mbak Wati.
"Ibu Wati, silahkan masuk kedalam.... "
"Nggih Bapak... " jawab mbak Wati
Mbak Wati ditemani Mas War masuk kembali kedalam ruang introgasi kepolisian.
Saat berjalan menuju ruang introgasi, Mas War mengajak bicara mbak Wati.
"Sudah 4 hari ya dek?"
"Iya mas, sabar dulu...."
"Iya dek, mudah-mudahan hari ini ada titik cerah siapa yang membunuh ibu... "
"Aamiiin.... "
Saat mengamini doa mas War, sesungguhnya batin Wati bergejolak keras.
"Semoga bukan Yono pembunuhnya, Ya Alloh... " batin Wati khawatir
Mbak Wati masuk kedalam ruangan introgasi bersama Mas War, duduk berhadapan dengan Pak Arif, yang didampingi oleh pak Udin.
"Ibu Wati ini surat undangan persidangan Yono yang akan dilaksakan besuk pagi.... "
"Maksudnya bagaimana ini Bapak? Saya kurang paham.... "
Pak Arif pun menunjukan hasil sidik jari baik baju yang digunakan almarhumah saat meninggal, maupun kantong plastik hitam yang berlumuran darah kering.
"Dari hasil penyelidikan dua barang bukti yang ada... sidik jari yang kami temukan, merupakan sidik jari Yono.... "
Mbak Wati ambruk pingsan mendengar apa yang disampaikan Pak Arif.
"Mak Glodakkkkk............. " suara mbak Wati ambruk pingsan tersungkur ke lantai ruang introgasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.