Bab 25 - Kau Lihat Yang aku tidak lihatt? bagian 5

1.2K 77 0
                                    

"Gludak... Gludak... Gludak...." suara ambulan melewati jalan berlobang

Sekitaran pukul 10 malam, Ambulan yang dikendarai Tatang mulai memasuki area Baluran, lokasi perbatasan antara Situbondo dengan Banyuwangi.

Hamdan tertidur, sementara Tatang masih fokus mengemudi, sambil merokok. Sesekali juga dia melihat spion tengah, untuk mengamati kondisi di belakang, termasuk kondisi keranda almarhumah yang sudah melakukan perjalanan hampir 11 jam.

Saat ambulan memasuki area Waduk Bajul Mati, nampak sesuatu melompat dari atas pohon sisi kanan menuju kaca depan ambulan.

"Mak Duarrrrrr........" lompat seekor monyet

"Astaghfirulloh...."

Teriak Tatang kaget. Hamdan yang mendengar hal tersebu ikut terbangun.

"Apa Tang?" tanya Hamdan

"Barusan ada monyet melompat dari pohon ke kaca depan ambulan, untung kaca nya ga pecah...." jawab Tatang

"Oalah...." jawab lurus Hamdan menanggapi cerita Tatang

Ambulan yang dikendarai Tatang, tetap melaju kencang.

Saat ambulan memasuki area Watu Dodol, tak sengaja Hamdan melihat patung Gadrung.

"Ya Alloh.....apa ituuuuuu" teriak Hamdan kaget

"Apa Ndan?" tanya Tatang

"Mata patung Gadrung putih semuaaa..." jawab Hamdan menutup mata, sambil menunjuk patung gadrung disisi sebelah kiri

"Paling kena cahaya mobil belakang itu Ndan." Tatang coba menenangkan Hati Hamdan

"Mungkin gitu kali ya...." jawab Hamdan

"Iya, sing tenang Ndan...." kata Tatang sambil menepuk paha Hamdan

Selang beberapa saat kemudian, mbak Saras menghubungi Hamdan.

"Dek sampai mana?" tanya mbak Saras

"Ini hampir masuk gang melayu mbak..." jawab Hamdan

"Iya dek, ini mbak sama keluarga sudah sampai di rumah Mbah Uti, alhamdullilah tenda pelayat dan keperluan lain sudah disiapkan Om Warno sama bulek...." kata Saras

"Alhamdullilah mbak, bentar lagi nyampai kok..." kata Hamdan

"Iya dek, kabari ya kalau udah dekat...." kata mbak Saras saat itu

"Nggih mbak siap...." jawab Hamdan

Tatang pun mulai berbelok ke kanan dari jalan utama Situbondo Banyuwangi, menuju jalan desa Melayu Banyuwangi.

"Bener ini ya Ndan gang nya?" tanya Tatang memastikan

"Iya bener..." jawab Hamdan

"Fix ini? Aku pakai gmaps lo ini" tanya Tatang memastikan kembali

"Iya Tang, benar...." jawab Hamdan

"Siap, aku belok dah..." kata Tatang

Ambulan pun mulai memasuki jalan desa Melayu, meyusuri jalan kecil penuh bebatuan.

"Glodak... Glodak... Glodak... " suara ban ambulan menghantam jalanan berbatu

"Ndan ini aku pakai gmaps lo ya, kalau keliru jalannya tolong diingetin." kata Tatang

Hamdan pun melihat gmaps di hp Tatang, sambil menscroll pembesaran di handphone Tatang.

"Udah bener kok itu, ikuti aja wis..." Instruksi Hamdan

"Siap...." jawab Tatang

Saat sampai di pertigaan jalan, Hamdan kembali mendengar suara tangisan perempuan yang disakiti.

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang