Pak Zainal menyapa dengan suara kencang, mbak Ninik dan keluarga yang sedang berjalan pulang dari pemakaman almarhumah mbah Titik.
"Assalamualaikum !" kata pak Zainal
"Waalaikumsallam... " jawab salam beberapa anggota keluarga dari mbah Ninik
Pak Zainal menghampiri mbak Jum, dimana pak Zainudin mengikuti Zainal dibelakangnya.
"Mbak ada yang ingin saya bicarakan... "
"Saya kira sudah kembali ke rumah sakit njenengan, ada apa nggih pak Zainal?" tanya Mbak Jum
Jarot, Wir dan penggali kubur yang lain melihat dengan agak sinis pak Zainal bersama pak Zainudin mendatangi keluarga mbak Ninik & dek Aan.
"Pak Zainudin bawa beras banyak banget Wir... " kata Jarot
"Jenenge juragan beras ya bawa beras bos... "
"Lucu koe ki Wir, berasnya ada kali 400 kg ituuu... "
"Paling mau dibawa ke gudang bos... "
"Dibawa ke gudang gimana, wong supirnya aja supir rumah sakit yang anter jenazah mbah titik barusan... "
"Loh iya to bos?"
"Iya iku lo, bukan supire biasane mas Mardi... "
Pak Zainal menjelaskan maksud kedatangannya kembali ke mbak Jum, disertai mbak Ninik & dek Aan yang turut menghampiri pak Zainal kala itu.
"Saya kesini dalam rangka ingin merealisasikan amanah dari pak Zainudin, beliau bertemu saya saat pulang dari pengantaran jenazah mbah Titik... "
Mbak Jum dan mbak Ninik makin bingung saat itu.
"Maksudnya gimana pak Zainal?"
"Barusan saya diberi sodaqah beras 100 kg oleh pak Zainudin, beliau niatkan sodaqoh melalui saya... "
"Lha terus hubungannya dengan keluarga kami apa Pak?" tanya mbak Ninik
Pak Zainal menjelaskan kembali.
"Ada sesuatu dari pak Zainudin yang akan diberikan ke keluarga njenengan Bu... "
"Lah?" Mbak Ninik & Dek Aan kaget
Pak Zainudin mendekati mbak Ninik & dek Aan, lalu beliau menyampaikan sesuatu ke mereka.
"Mohon diterima nggih sedikit pemberian beras dari saya... " kata pak Zainudin
"Terima kasih nggih Pak, biar nanti dibawa oleh suami Aan, Harno... " jawab mbak Ninik
Pak Zainal hanya tertawa dengan apa yang disampaikan mbak Ninik.
"Hahahaha, bawanya pakai apa Bu?" tanya Pak Zainal
"Diangkat tangan, sekarung kan gampang bawanya... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
TerrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.
