Bab 65 - Dimana Ibumu? bagian 22

788 54 0
                                    

Saat pak Zainal keluar ruangan, karena persaksisan nya sudah selesai. Mbak Sisil dan Pak Rudy mulai berpikir keras disertai rasa khawatir yang melanda.

"Heran ku, kok tadi kita cari ga ada temuan apa apa ya Pak...?"

"Iya mbak, hanya kecoklatan di area tulang rusuk...."

"Betul Pak, hanya bercak bekas perokok pasif......"

Mbak Sisil kembali bertanya ke pak Rudi.

"Apa karena kita terlalu terburu buru ya Pak?"

"Bisa jadi mbak..coba kita lebih tenang, dan tidak grusa grusu..."

"Nggih pak Rudy..."

Pak Rudy gantian bertanya saat itu.

"Apa njenengan sudah shalat dzuhur mbak?"

"Astaghfirulloh, belum Pak......"

Jawab mbak Sisil, sambil melihat jam dinding yang sudah menunjukan jam setengah 2. Mbak Sisil pun mengambil rukuh, lalu menuju masjid rumah sakit Andalan.

"Pak Rud saya shalat dulu sebentar nggih......."

"Silahkan mbak......"

Mbak Sisil melangkah ke masjid sambil hatinya masih berpikir saat itu.

"Baju yang dipakai almarhumah, jelas dada kiri nya ada bercak darah, tapi kenapa saya observasi di area tulang rusuk tidak ada temuan apapun...." batin mbak Sisil saat berjalan ke arah masjid

Dengan pikiran yang penuh kebingungan, Mbak Sisil mulai menggunakan mukenah.

"Aku coba pasrahkan saja ke Alloh...." Batin niat mbak Sisil kala itu

Mbak Sisil pun memulai shalat dzuhur siang itu.

"Allahuakbar........."

Rekaat pertama sampai dengan rekaat ke 4, sungguh dinikmati oleh mbak Sisil, batin nya pun merasa tenang pada saat sedang shalat. Tak terasa mbak Sisil berada di Tahiyat Akhir.

"Wassalamualaikum warrahmatulloh....Wassalamualaikum warrahmatulloh......"

Mbak Sisil mengakhiri shalat dzuhur saat itu. Dan ketika beliau melipat dan merapikan kembali mukenah yang dia gunakan, tiba-tiba ada sesuatu yang membisikkan di hati perasaan mbak Sisil.

"Jangan ambisi, lakukan saja sesuai prosedur. Lakukan dengan niat membantu menemukan penyebab kematian almarhumah, bukan sekedar membantu polisi....."

Bisikan hati yang seketika muncul di hati mbak Sisil setelah shalat dzuhur.

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang