Bab 136 - Mbah Bandar Judi bagian 41

447 25 0
                                    

Pak Zainal meminggirkan pick up yang dia kendarai tepat disisi selatan keranda jenazah almarhumah.

Sementara mbak Jum menghentikan motornya tepat didepan Jarot dan yamg lain.

"Mas Jarot ngopo kok njenengan tinggal jenazah almarhumah?"

"Abot Jum, coba angkaten...!"

"Lha ya jelas ga kuat to kalau aku mas..
"

Wir ikut nimbrung saat itu.

"Pol polan abote mbak Jum, awal diangkat 4 orang berat banget, terus pak Kades Wahid mbi bojone Aan melok bantu... "

"Lha genah wis dibantu Pak Kades mbi bojone Aan lo... "

"Tetap abot mbak Jum.... "

Mbak Jum cukup heran saat itu.

"Weh weh... yo wis ayo bareng-bareng diangkat ke atas pick up... "

"Pick up sopo iku Jum?" tanya Jarot

"Mandore ambulan rumah sakit Andalan, kebetulan punya pick up... "

"Kok ya gelem bantu?"

"Lha ya iku, alhamdullilah wonge apik.... "

"Lha ya to.. Alhamdullilah, sih ada orang yang mau berbaik hati ke almarhumah. .
"

Jarot & yang lain berjalan kembali ke arah keranda almarhumah, sambil melewati dek Aan dan yang lain. Mbak Ninik yang merasa di tolong menghampiri pick up serta  mengucapkan terima kasih banyak ke Pak Zainal serta Pak Jarot.

"Makasih pak sudah bersedia membantu... " kata Mbak Ninik ke Pak Zainal supir pick up

"Sama-sama Bu, kebetulan searah dengan tempat saya pulang ke rumah... " jawab pak Zainal

Setelah itu Ninik bergegas menghampiri  Jarot.

"Kesuwun ya mas Jarot dan yang lain sudah berkenan membantu... "

Jarot dengan wajah keras campur jengkel menjawab ketus ucapan terima kasih Ninik.

"Ora mergo Jum gawa pick up, ya tak tinggal wis.... "

Mbak Ninik makcep dari bicaranya, memilih diam setelah mendegar ucapan Jarot.

Jenazah almarhumah mbah Titik dinaikan ke atas pick up, lalu kembali melanjutkan perjalanan ke pemakaman.

Di tengah-tengah perjalanan pengantaran almarhumah Mbah Titik menuju TPU menggunakan pick up, mereka berapapasan dengan Pak Zulkarnain selaku petani Tebu sukses di area tersebut yang sedang berjalan pulang dari masjid, terheran heran tak sampai hati.

"Astaghfirulloh kok bawa jenazah pakai pick up ya... "

Jarot yang menyadari keberadaan pak Zainudin, langsung berteriak kencang dari atas pick up saat itu.

"Assalamualaikum pak Haji..."

"Waalaikumsallam... "  jawab pak Zainudin

Wir selaku anak buah Jarot ikut berteriak ke pak Zainudin saat itu.

"Jenazah almarhumah Mbah Titik ini Ji.... "

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang