Alhamdullilah pada saat itu Tatang mendengar teriakan Mbak Ninik, ia turun dari pick up, lalu berjalan menghampiri Mbak Ninik. 
"Ada apa ya Bu?" tanya Tatang Bingung sambil menghampiri mbak Ninik
"Ini mas, ganti uang bensinnya... " jawab mbak Ninik sambil menyodorkan uang 100 ribu rupiah
Tatang agak kaget saat itu. 
"Sudah Bu, ga usah ! "
"Ga usah gimana mas?"
"Betul ga usah, ini mobil mandor saya, kata beliau bensinnya ga perlu ditukar.... "
Mbak Ninik merasa tidak enak saat itu. 
"Ojo mas ! Sampean bawa ya ini... " kata Mbak Ninik sambil memaksa memasukan uang bensin tadi ke kantong baju mas Tatang
"Oalah Bu... Bu... njenengan sudah ditimpa musibah bertubi tubi gini kok masih mikirin uang bensin... "
"Gapapa mas, itu kan sesuai janji saya kemarin malam... "
"Inggih Bu, terima kasih nggih, insyaAlloh saya sampaikan ke mandor saya nanti... "
"Siap, matur nuwun nggih... '
"Sami-sami mas... "
Mbak Ninik masuk kedalam rumah kembali untuk menyelesaikan persiapan pemakaman almarhumah Mbah Titik. Sementara Tatang kembali ke rumah sakit mengendarai pick up milik mandornya pak Zainal. 
Tepat saat keluar dari gang rumah Mbak Titik, ada seorang ibu-ibu memanggil Tatang yang sedang mengendarai pick up, dari dalam warung kelontong. 
"Mas ! Mas !" teriak Ibu-Ibu
Batin Tatang bingung saat itu. 
"Kok kaya ada yang manggil, siapa ya?" batin Tatang bingung
Tatang mencoba menoleh ke kanan kiri, nampak ada seorang Ibu berada di teras warung kelontong. Tatang pun langsung menurunkan kaca jendela pintu mobilnya, sementara Ibu tadi menyebrang jalan menghampiri Tatang. 
"Mas maaf nggig tak panggil panggil... "
"Iya Bu, ada apa?"
"Gapapa mas, njenengan betul mobil yang tadi membawa almarhumah Mbah Titik ya?"
Tatang tidak paham dengan maksud pertanyaan ibu tersebut. 
"Iya Bu, betul, kenapa nggih?"
Ibu tadi pun lantas menjelaskan. 
"Nama saya Bu Hardi mas, saya cuman mau cerita orang yang tadi nutup jalan mobil njenengan lewat namanya Sugimin... "
"Inggih Bu, ibu cerita ini, hubungannya dengan saya apa ya? 
Bu Hardi pun lantas bercerita ke Tatang. 
"Pak Sugimin berusan beli rokok ke tempat saya mas... "
"Terus Bu?"
"Dia cerita besuk warga akan dia arahkan supaya tidak ada yang mau ngangkat jenazah almarhumah sampai ke pemakaman, kecuali sisa hutangnya sudah dilunasi semua... "
"Loh...?"
"Betul mas, gek pemakaman nya jauh lo mas, hampir 2 km... "
Saat itu pula batin Tatang merasa dilema. 
"Bener dugaanku tadi, terus ya apa ini kalau aku pulang? Siapa nanti yang akan ngantar jenazah ke pemakaman?" batin Tatang dilema
                                      
                                          
                                   
                                              KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.
 
                                               
                                                  