Bab 66 - Dimana Ibumu? bagian 23

854 50 1
                                    

Mbak Sisil kembali ke ruangan otopsi dengan perasaan lebih tenang. Pak Rudy yang sedang bermain handhone menyadari kedatangan mbak Sisil.

"Sampun selesai shalat mbak Sisil?" tanya pak Rudy sambil tersenyum

"Sampun Bapak Rudy....." jawab mbak Sisil

"Bhahaha...."

Pak Rudy pun tertawa mendengar jawaban mbak Sisil. Mbak Sisil menghampiri pak Rudy sambil membawa APD otopsi.

"Pak Rudy kalau kita coba lagi ngecek area tulang rusuk almarhumah gimana?"

"Boleh boleh mbak...."

Pak Rudy menuju rak lemari mengambil APD nya, lalu bersama dengan mbak Sisil menuju jasad almarhumah kembali.

"Bismillahhirahmanirahim...." kata mbak Sisil mulai melakukan penyelidikan kembali

"Mugi-mugi diparingi kemudahan nggih mbak...." kata pak Rudi

"Aamiiin allahuma Aamiiin......" diamini oleh mbak Sisil

Mbak Sisil membawa sebuah logam kusus untuk membuka sela sela rusuk, sementara pak Rudy menyalakan lampu penerang jasad di meja otopsi.

Satu persatu rusuk sebelah kiri dicek oleh mereka. Saat memasuki tulang rusuk ke 5 dari bawah, nampak ada bercak darah di area tersebut.

"Ada bekas bercak darah Pak disini !.... "

"Coba saya lihat mbak...."

Jawab pak Rudy sambil mensenter area yang dimaksud oleh mbak Sisil

"Ini ada bekas goresan juga mbak...." Kata Pak Rudy

Mbak Sisil mencoba meminjam senter pak Rudy, untuk mengecek goresan yang ditemukan pak Rudy.

"Pinjam senternya sebentar pak Rud...."

"Niki Mbak...."

Jawab pak Rudy sambil memberikan senter tersebut ke mbak Sisil. Mbak Sisil pun mulai mengamati area bercak darah itu kembali.

"Pak Rud ini goresan pisau menusuk ke dalam dada...."

Pak Rudy diam sebentar, lalu bertanya.

"Benar dibunuh brarti ya mbak?"

Mendengar pertanyaan pak Rudy, kembali muncul bisikkan di hati mbak Sisil.

"Jawab apa adanya, jangan ada apanya, berusahalah seobjektif mungkin..." bisikan hati mbak Sisil

Mbak Sisil lantas menjawab pertanyaan pak Rudy.

"Yang jelas ada pisau menusuk ke dada almarhumah Pak, perkara dibunuh atau tidaknya, kita serahkan saja keputusan tersebut kepada pihak kepolisian...."

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang