Bab 129 - Mbah Bandar Judi bagian 34

498 32 0
                                    

Selesai pak Kades Wahid menshalatkan jenazah, dia bergegas keluar dari tempat persemayaman almarhumah mbah Titik menuju luar rumah.

Beliau langsung bertanya ke mbak Ninik & keluarga.

"Rencana badhe dimakamkan kapan ini mbak Ninik?" tanya pak Kades

"Nunggu beberapa warga datang Pak... "

Mendengar pernyataan Mbak Ninik, pal Kades Wahid hanya mampu menarik serta melapas nafas panjang.

"Hmmmm ! Warga sudah diprovokasi Sugimin supaya tidak datang...! Kok masih saja tidak percaya mbak Ninik... " batin pak Kades Wahid kesal

Pak Kades Wahid pun lantas memilih agak menjauh dari mbak Ninik, lalu menghubungi pak Jarot cs selaku tukang gali kubur dan membantu pengantaran jenazah.

"Rot gimana jadinya?" tanya Pak Kades Wahid

"Bentar Pak Kades, susah nyari 6 orang.. cuman dapat 3 orang yang mau bantu... "

"Mosok cari 6 orang aja sulit Rot? Nanti saya tuker uang makan wis... "

"Pak... Pak... 3 orang bujuk.e berkali kali aku Pak, soale almarhumah pernah punya permasalahan sama orang berpengaruh dhek desa sini Pak, itu yang bikin susah... "

Pak Kades Wahid pun mengutarakan uneg-unegnya saat itu ke Jarot

"Nah ya iku sing jadi kekhawatiranku dari kemarin Rot... "

"Wis wis Pak ga usah khawatir Pak, sekarang aku tak kesana.... "

"Lha ngono lo... "

"Tapi nggih ngapunten Pak, neg sampai pemakamane agak lama... "

"Kenapa lama?"

"Byuh koyo njenengan ga eruh ae Pak, jarak 2-3 km lebih, diangkat berempat, lha ya alon alon to pak Kades? Durung ngaso-ngaso disik Pak?"

"Iya wis gapapa penting ndang rene Rot... "

"Siap, habis ini langsung menuju kesana Pak kades... "

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang