Bab 145 - Mbah Bandar Judi bagian 50

415 23 0
                                    

Seluruh keluarga mbak Ninik, termasuk dek Aan, dan mas Haro langsung melihat dua liang lahat yang sudah digali Jarot dan yang lain.

"Alhamdullilah surut... " teriak mbak Ninik

Mendengar apa yang disampaikan mbak Ninik. Semua turut bersyukur saat itu termasuk dek Aan.

"Alhamdullilah gusti Alloh, maha pengasih lagi maha penyayang... " Dek Aan bersyukur

Pak Kades Wahid yang mengetahui hak tersebut, langsung memberi instruksi ke Jarot dan yang lain.

"Stop penggalian liang lahat ketiga ! Makamkan ke salah satu dari dua liang lahat yang sudah kering... "

"Siap bos... "

Jarot dan yang lain langsung menuju keranda almarhumah, dan mengangkat jenazah almarhumah.

"Masih berat tapi ga seberat yang tadi... " Celetuk Wir

"Iya Wir, sudah mendingan... " Jarot menanggapi

Semua tim penggalj kubur mengangkat jenazah almarhumah dan hendak memasukan jenazah mbah Titik ke salah satu liang lahat.

"Nik... Ninik dimakamkan dimana ini? Selatan apa utara" tanya Jarot memastikan pihak keluarga memilih liang lahat yang mana. Mbak Ninik menunjuk liang lahat sisi selatan sambil memberikan alasannya.

"Selatan aja mas Jarot ! Lebih dekat ke makam almarhum bapak saya.. "

"Pasti selatan ya?"

"Nggih mas... "

Pak Kades Wahid ikut menanggapi kala itu.

"Bener njenengan mbak Ninik pilih yang selatan, lokasinya dibawah pohon, rindang... "

"Inggih Pak, itu juga jadi salah satu pertimbangan... "

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang